Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keinginan Jokowi soal Eksplorasi Migas Pertamina Dinilai Sulit Terwujud

Kompas.com - 03/05/2018, 19:42 WIB
Andi Hartik,
Palupi Annisa Auliani

Tim Redaksi


MALANG, KOMPAS.com
—Pengamat ekonomi Faisal Basri menilai, keinginan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk melakukan eksplorasi minyak dan gas (migas) secara besar-besaran oleh Pertamina sulit terwujud. Pertimbangannya, biaya yang besar.

"Eksplorasi itu mahal. Pembiayaannya harus berkelanjutan. Hampir mustahil bisa hanya dengan dana sendiri," kata Faisal saat menghadiri Konferensi Regional Akuntansi (KRA) V di Gedung Widyaloka, Universitas Brawijaya, Kota Malang, Kamis (3/5/2018).

Terlebih lagi, lanjut Faisal, keuntungan yang diperoleh Pertamina tidak pernah utuh akibat kerap diminta oleh pemerintah. Semua tantangan itu dia sebut menjadi kendala bagi Pertamina untuk bisa melakukan eksplorasi migas.

"Karena keuntungan Pertamina itu sebagian besar kadang-kadang diminta oleh pemerintah. Jadi tidak pernah utuh uangnya untuk melakukan eksplorasi yang massif," imbuh Faisal.

Baca juga: Pertamina Setor Dividen Rp 8,57 Triliun ke Pemerintah

Faisal pun lantas mengkritik langkah pemerintah yang memberikan beban kepada Pertamina di luar urusan migas. Namun, Faisal enggan menjelaskan apa yang dia maksud sebagai beban itu.

Bahkan, Faisal menganggap petinggi Pertamina terbelenggu dalam menjalankan tugasnya karena terus dibayang-bayangi oleh pemerintah, termasuk kemungkinan pemecatan mendadak.

"Presiden harus sadar Pertamina itu semakin tidak lincah, baru bikin rencana saja sudah diganti. Di era Jokowi saja sudah dua kali diganti presdir (presiden direktur). Saya berharap Presiden jangan asal ngomong deh, bantu Pertamina gitu, stabilkan kepemimpinan Pertamina agar mereka bisa berpikir jauh ke depan," papar dia.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyoroti Pertamina yang hingga saat ini hanya menjadi pemain skala kecil dalam hal eksplorasi minyak dan gas.

Baca juga: Presiden Jokowi Geleng-geleng Lihat Pertamina Hanya Eksplorasi Kecil-kecilan

Presiden Joko Widodo juga menyoroti ruwetnya regulasi di Kementerian ESDM. Ia mengatakan, keruwetan regulasi itulah yang menyebabkan Pertamina hanya menjadi "penonton", bukan pemain inti.

Oleh sebab itu, Presiden Jokowi memerintahkan Menteri ESDM untuk melakukan deregulasi sejak 2017 lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Forum APEC SMEWG, Menteri Teten Ajak Tingkatkan Kolaborasi terkait UKM

Forum APEC SMEWG, Menteri Teten Ajak Tingkatkan Kolaborasi terkait UKM

Whats New
Ekonom Sebut Program Gas Murah Berisiko Bikin Defisit APBN

Ekonom Sebut Program Gas Murah Berisiko Bikin Defisit APBN

Whats New
Hartadinata Abadi Bakal Tebar Dividen Rp 15 Per Saham

Hartadinata Abadi Bakal Tebar Dividen Rp 15 Per Saham

Whats New
Penjelasan DHL soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Penjelasan DHL soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Stok Lampu Bisa Langka gara-gara Implementasi Permendag 36/2023

Stok Lampu Bisa Langka gara-gara Implementasi Permendag 36/2023

Whats New
IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

Whats New
Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Whats New
Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Whats New
Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Whats New
Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Whats New
Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

Whats New
Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Earn Smart
Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Earn Smart
Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang jika Mau Maju

Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang jika Mau Maju

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com