Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilot Ancam Mogok, Dirut Garuda Janjikan Perbaikan Kinerja Perusahaan

Kompas.com - 04/05/2018, 08:30 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Kinerja keuangan PT Garuda Indonesia 2017 mengalami keterpurukan. Sepanjang tahun 2017, maskapai ini menderita kerugian bersih (net loss) sebesar 213,4 juta dollar AS.

Padahal, pada periode yang sama tahun sebelumnya, Garuda membukukan keuntungan sebesar 9,4 juta dollar AS. Jajaran direksi dianggap gagal mengoperasikan perusahaan atas kerugian itu.

Sebagai bentuk protes, pilot dan karyawan yang tergabung dalam Asosiasi Pilot Garuda (APG) dan Serikat Bersama Serikat Karyawan maskapai Garuda Indonesia akan mogok kerja selama 21 hari kerja. Namun, aksi tersebut ditentang jajaran direksi.

Direktur Utama PT Garuda Indonesia Pahala Nugraha Mansyuri meminta aksi tersebut dibatalkan agar kegiatan operasional perusahaan tidak terganggu.

"Kami mengimbau agar seluruh karyawan Garuda Indonesia tetap fokus pada pekerjaan kita," ujar Pahala kepada Kompas.com, Kamis (3/5/2018).

Pahala mengatakan, tidak mungkin perusahaan "mati suri" selama 21 hari karena banyak penumpang yang harus dilayani. Pilot dan karyawan tetap harus memastikan pelayanan pada penumpang dapat terjaga dengan baik.

Terkait laporan keuangan yang jadi landasan aksi mogok itu, Pahala mengklaim kinerja perusahaan membaik sejak triwulan III-2017. Ia optimistis laporan itu bisa diperbaiki tahun ini.

"Apabila kita memastikan kelancaran operasi, kita yakini bahwa kita akan bisa segera membukukan laba di 2018," kata Pahala.

Imbauan serupa disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Budi meminta pilot dan karyawan Garuda Indonesia mengurungkan niat mogok kerja. Sebaiknya,  pilot dan karyawan mengedepankan upaya mediasi dengan jajaran direksi. Ia khawatir mogok kerja dapat mengganggu penerbangan.

"Bagi saya Garuda adalah satu kebanggaan kita semuanya, jangan kita ganggu Garuda ini dengan cara-cara kurang kompromi," kata Budi.

Sebelumnya, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mendorong Garuda Indonesia melakukan efisiensi dan perbaikan kinerja agar tak lagi merugi.

Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei, dan Jasa Konsultasi Kementerian BUMN Gatot Trihargo mengatakan, pihaknya akan memantau kinerja dan sistem di dalamnya secara berkala.

Selain itu, Garuda pun diminta fokus pada rute-rute yang tidak membuat rugi. Sementara rute-rute yang rugi harus ditinjau ulang apakah perlu dipertahankan atau ditutup. Hal ini belajar dari pembukaan rute penerbangan Garuda Jakarta-London PP.

"Daripada kita (Garuda) merugi, daripada kita support di luar negeri tapi menyubsidi dari dalam negeri, lebih baik fokus di dalam negeri," kata Gatot.

Garuda juga diminta untuk fokus pada penerbangan haji dan umrah. Penerbangan tersebut dianggap bisa menekan kerugian yang diderita maskapai tersebut.

Pengangkutan jemaah haji dan umrah merupakan pasar yang paling besar dan amat menjanjikan. Sayangnya, selama ini penerbangan haji dan umrah malah lebih banyak dipegang maskapai asing.

"Fokus kita target market untuk umrah 1 juta orang, untuk haji 200.000-an orang. Itu market yang luar biasa, tinggal Garuda mau memanfaatkan atau tidak," kata Gatot.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Whats New
Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Work Smart
Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Whats New
Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Whats New
Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Whats New
Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Whats New
HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

Whats New
BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com