Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sido Muncul Dorong Akademisi dan Peneliti Reset Tanaman Obat

Kompas.com - 06/05/2018, 08:10 WIB
Andi Hartik,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk mendorong para akademisi dan peneliti untuk melakukan riset terhadap tanaman obat yang tumbuh di Indonesia. Sebab, tanaman obat di Indonesia cukup banyak, bahkan terbanyak di dunia.

Dari sekitar 40.000 spesies tanaman obat, sekitar 30.000 spesies tanaman ada di Indonesia. Sekitar 9.600 memiliki khasiat pengobatan dan hanya sekitar 200 spesies tanaman yang sudah dimanfaatkan sebagai obat tradisional.

Hal itu diungkapkan Direktur PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk Irwan Hidayat dalam Seminar Herbal di Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya, Kota Malang, Sabtu (5/5/2018).

"Kami ingin supaya para dokter itu bersama - sama kami dan FK (Fakultas Kedokteran) ya itu melakukan penelitian - penelitian. Karena bahan baku obat alam di Indonesia ini banyak sekali. Sebagai sumber yang paling utama itu ya. Nomor satu di dunia," kata Irwan. 

Baca juga : Beli Resep Jamu, Sido Muncul Kucurkan Rp 33,95 Miliar

Menurutnya, jika spesies tanaman obat dikelola dan diteliti, akan diketahui khasiat dan manfaat pengobatannya.

"Jadi kalau dikelola, diteliti dengan baik, pasti bermanfaat untuk seluruhnya," katanya.

Secara umum, Irwan menyebutkan bahwa tanaman herbal aman untuk pengobatan. Namun untuk membuktikan keamanan dan khasiat pengobatannya dibutuhkan penelitian secara ilmiah.

"Yang paling penting sebenarnya adalah diteliti. Secara umum obat herbal itu aman, tapi kami melakukan penetilian lagi, melakukan reset, kami membuktikan secara ilmiah. Jadi semuanya aman berkhasiat, tapi saya melakukannya, benar tidak aman dan berkhasiat dan memang iya," jelasnya.

Jika obat herbal sudah diteliti keamanan dan khasiatnya, maka tidak perlu diragukan lagi untuk dijadikan pengobatan.

"Kalau obat herbal bisa dipastikan secara ilmiah khasiat dan keamananya tidak problem," katanya.

Selain itu, resep juga bisa meluruskan anggapan masyarakat yang keliru tentang obat herbal. Seperti kepercayaan masyarakat terhadap penggunaan mint yang dianggap memicu penurunan kerja alat reproduksi manusia.

"Di Jawa Timur ini banyak kepercayaan - kepercayaan, misalnya kalau minum yang mint mengurangi kejantanan. Ada memang kepercayaan itu. Tapi kami sudah membuktikan. Hasil uji yang kami lakukan bahwa jika minum tolak ingin mint tidak mempengaruhi reproduksi," katanya.

"Jadi mitos - mitos yang seperti itu, di dalam kedokteran tidak ada mitos seperti itu. Tapi di kalangan masyarakat - masyarakat terntentu terutama di Jawa Timur ini mitos itu kuat," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com