Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

NTT Ekspor Gurita 15,8 Ton ke China

Kompas.com - 07/05/2018, 19:55 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Palupi Annisa Auliani

Tim Redaksi


KUPANG, KOMPAS.com—Nilai ekspor perikanan dari Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada kuartal I/2018 mengalami peningkatan. Salah satunya didorong oleh ekspor gurita ke China dan ikan tembang ke Australia.

"NTT juga mulai melakukan ekspor perdana gurita sebanyak 15,8 ton, untuk memenuhi permintaan ke China, pada Februari 2018," ucap Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi NTT Maritje Pattiwaellapia, dalam konferensi pers di Kupang, NTT, Senin (7/5/2018).

Ekspor gurita, lanjut Maritje,  juga dilakukan ke sejumlah negara lain seperti Timor Leste, Thailand, Jepang, Brunei Darusalam, dan Malaysia.

Baca juga: Kisah Romo Marselus Hasan, Terangi NTT dengan Energi Terbarukan

Selain gurita, NTT juga mencatatkan ekspor ikan dan udang ke beberapa negara. Nilai ekspor ikan dan udang dari provinsi ini mencapai 3.535 dollar AS pada Januari 2018 dan naik lagi menjadi 6.595 dollar AS pada Februari 2018.

Dok BPS Data pertumbuhan ekonomi NTT pada kuartal I/2018

Ekspor sardinella ke Australia

Dihubungi secara terpisah, Kepala Stasiun Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu (KIPM) Kupang Jimmy Elwaren mengatakan, NTT mengekspor pula 7,5 ton ikan tembang (sardinella) ke Australia pada April 2018.

Menurut Jimmy, ikan tembang dari NTT ini merupakan salah satu komoditas perikanan yang paling diminati di Australia. Ini merupakan ekspor perdana ke negeri Kanguru itu untuk 2018.

Komoditas ikan tembang yang diekspor dari NTT ini, lanjut dia, umumnya dipasok dari hasil tangkapan nelayan di wilayah Kabupaten Flores Timur, Kabupaten Lembata, dan sekitarnya.

"Ekspor ikan tembang ke Australia pada April dilakukan dengan frekuensi pengiriman satu kali melalui Surabaya, Jawa Timur, dengan nilai ekspor sekitar Rp 90 juta," sebut Jimmy.

Australia, kata Jimmy, merupakan negara tujuan ekspor yang paling banyak meminta komoditas ikan tembang dari provinsi berbasis kepulauan tersebut.

Baca juga: NTT Punya Ikan Pasti Jauh Lebih Banyak daripada Timor Leste...

Bahkan, lanjut Jimmy, Australia menjadi satu-satunya negara pembeli (buyer) ikan tembang pada April 2018, dari sejumlah negara tujuan perikanan lain NTT seperti Jepang, Malaysia, Singapura, Hongkong,Thailand, Brunei Darussalam, dan Timor Leste.

Selama 2017, sebut Jimmy, jumlah ikan tembang yang diekspor ke negeri kanguru itu mencapai lebih dari 92 ton atau naik dibandingkan data 32 ton pada 2016.

Jimmy mengatakan, jumlah dan jenis komoditi perikanan yang diekspor dari provinsinya relatif bervariasi setiap bulan, tergantung permintaan dari negara pembeli.

"Selain ikan tembang, komoditas yang dikirim ke Australia pada April 2018 adalah cakalang beku sebanyak lebih dari 1,4 ton dengan nilai ekspor sekitar Rp 37 juta," imbuh Jimmy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Whats New
Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Whats New
Soal Boks Mainan Megatron 'Influencer' Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Soal Boks Mainan Megatron "Influencer" Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Whats New
Kredit Bank Jatim Naik 18,7 Persen Sepanjang Kuartal I-2024

Kredit Bank Jatim Naik 18,7 Persen Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyelundupan Benih Lobster

Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyelundupan Benih Lobster

Whats New
Ormas Bakal Bisa Kelola Izin Tambang, Ini Alasan Bahlil

Ormas Bakal Bisa Kelola Izin Tambang, Ini Alasan Bahlil

Whats New
TRIS Bakal Bagikan Dividen Final, Simak Besarannya

TRIS Bakal Bagikan Dividen Final, Simak Besarannya

Whats New
Kenaikan BI Rate Tak Beri Dampak Langsung ke Industri Fintech Lending

Kenaikan BI Rate Tak Beri Dampak Langsung ke Industri Fintech Lending

Whats New
Menteri Trenggono Ungkap Ada 5 Perusaahan Vietnam yang Tertarik Investasi Benur

Menteri Trenggono Ungkap Ada 5 Perusaahan Vietnam yang Tertarik Investasi Benur

Whats New
Stagwell Tambahkan Leverate Group ke Program Global Affiliate

Stagwell Tambahkan Leverate Group ke Program Global Affiliate

Whats New
Tertahan Sejak 2022, Bea Cukai Akhirnya Serahkan Alat Belajar SLB ke Pihak Sekolah

Tertahan Sejak 2022, Bea Cukai Akhirnya Serahkan Alat Belajar SLB ke Pihak Sekolah

Whats New
BI Beberkan Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998

BI Beberkan Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998

Whats New
Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri April Melambat Jadi 52,30

Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri April Melambat Jadi 52,30

Whats New
Intip 'Modern'-nya Pasar Tradisional Lebak Budi di Lampung, Usai Tawar Menawar Bayarnya Pakai QRIS

Intip "Modern"-nya Pasar Tradisional Lebak Budi di Lampung, Usai Tawar Menawar Bayarnya Pakai QRIS

Whats New
IHSG Ditutup Menguat 119 Poin, Rupiah Masih Lesu

IHSG Ditutup Menguat 119 Poin, Rupiah Masih Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com