Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Strategi Menhub Tingkatkan Kenyamanan Mudik Lebaran 2018

Kompas.com - 08/05/2018, 16:07 WIB
Ridwan Aji Pitoko,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi fokus mempersiapkan agar arus mudik tahun ini lebih baik daripada tahun lalu. Hal itu merupakan perintah langsung dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Untuk itu, ada beberapa hal yang kemudian coba Budi Karya tingkatkan untuk mendukung keinginan Presiden Jokowi tersebut.

"Kita giatkan moda transportasi umum. Misalnya udara, itu unggulan karena pertumbuhannya tahun lalu 8,4 persen. Tahun ini kami dorong untuk tumbuh besar karena dia ambil porsi relatif lebih besar dibanding yang lain, yakni dengan cara menambah slot penerbangan," jelas Budi Karya di Jakarta, Selasa (8/5/2018).

Selain menambah slot penerbangan, Budi Karya mengimbau maskapai agar menggunakan pesawat berbadan lebar untuk tujuan-tujuan tertentu.

Dia pun juga meminta agar pengelola bandara bisa mengoperasikan bandara hingga pukul 12 malam.

Tak hanya itu, Budi Karya juga mewajibkan adanya pemeriksaan rem bagi angkutan umum bus dan truk yang ingin beroperasi ketika mudik lebaran nanti.

"Sedangkan untuk laut memang belum populer, tetapi kami menyediakan kapal untuk mudik gratis bagi orang dan motornya dengan rute Jakarta-Semarang," imbuhnya.

Mudik gratis itu memang menjadi strategi Kemenhub untuk mengenalkan penggunaan transportasi laut untuk mudik.

Kemenhub mengalokasikan mudik gratis via laut tersebut untuk 33.000 orang dan 16.000 sepeda motor.

Selain fokus pada sarana, Budi Karya juga mengakui telah memastikan prasarana untuk mudik dalam kondisi maksimal.

"Setelah dites, jalan nasional Jakarta-Surabaya itu bagus sekali, kami melakukan touring ke sana itu sudah bagus. Artinya apa? Yang disampaikan Pak Wapres itu benar bahwa pikiran orang hanya dgn jalan tol itu tidak benar, gunakanlah juga jalan nasional," sambung Budi Karya.

Selain itu, mantan Direktur Utama PT Angkasa Pura II mengimbau masyarakat agar mudik dari jauh hari atau minimal sejak H-7 lebaran.

"Kalau bisa ya jangan 2-3 hari sebelum lebaran, tetapi gunakanlah 5 sampai 7 hari sebelumnya, toh kan sudah dapat THR dan anak-anak juga sudah libur," pungkas Budi Karya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com