JAKARTA, KOMPAS.com—Konsumsi rumah tangga disebut tak cukup lagi jadi andalan utama untuk menopang dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Perilaku keuangan masyarakat pun dinilai sudah berubah.
"Sekarang (pertumbuhan konsumsi rumah tangga) 4,95 persen, memang levelnya sekitar itu, jangan diharapkan lagi seperti 2010 atau 2011," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution di Jakarta, Senin (7/5/2018), seperti dikutip Antaranews.
Menurut Darmin, masyarakat saat ini cenderung lebih suka berinvestasi atau membelanjakan uang untuk kepentingan wisata daripada berbelanja.
"Kebiasaan masyarakat mulai agak menahan konsumsi, tapi dia menabung karena mau jalan-jalan. Itu yang membuat pertumbuhan konsumsi secara reguler tidak seperti dulu lagi," ungkap Darmin.
Baca juga: Analis: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal I/2018 di Bawah Ekspetasi
Untuk itu, Darmin menilai sudah bukan waktunya lagi bergantung kepada konsumsi rumah tangga sebagai penyumbang kontribusi utama pertumbuhan ekonomi.
Ia berharap, investasi dan ekspor menjadi mesin baru bagi pertumbuhan ekonomi, apalagi pemerintah sudah membenahi proses kemudahan berusaha serta memperbaiki peringkat daya saing.
"Yang harus didorong memang investasi dan ekspor. Pertumbuhan investasi sudah bagus (di triwulan I/2018), tertinggi dalam dua atau tiga tahun terakhir. Ekspor juga positif, meski impor ikut tumbuh," papar Darmin.
Sebelumnya, BPS mencatat konsumsi rumah tangga tumbuh 4,95 persen pada triwulan I/2018, didukung sejumlah peningkatan fenomena belanja masyarakat.
Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi Asia Tenggara Masih Jadi Tumpuan
Salah satu pendukungnya, menurut BPS adalah rata-rata tingkat penghunian kamar hotel dalam periode ini yang tumbuh 4,62 persen, lebih tinggi dari triwulan I/2017 yang tumbuh 2,31 persen.
Selain itu, nilai transaksi kartu debit dan kredit juga tumbuh 11,7 persen, menguat dibandingkan triwulan I/2017 yang tercatat tumbuh 9,25 persen.
Meski tumbuh sebesar 4,95 persen, pencapaian konsumsi rumah tangga ini hanya naik tipis dari pencapaian periode sama pada 2017 yang mencatatkan pertumbuhan 4,94 persen.
Saat ini, konsumsi rumah tangga masih menyumbang struktur terbesar dalam PDB, yaitu 56,8 persen. Pendukung berikutnya untuk pertumbuhan ekonomi adalah Pembentukan Modal Tetap Bruto yang berkontribusi 32,12 persen, lalu ekspor dengan kontribusi 21,12 persen.
Baca juga: BPS: Kuartal I 2018, Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,06 Persen
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.