Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Restrukturisasi, Pelita Air Catat Lonjakan Laba 552 Persen pada 2017

Kompas.com - 09/05/2018, 14:07 WIB
Ridwan Aji Pitoko,
Palupi Annisa Auliani

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com
—Anak usaha PT Pertamina (Persero) Tbk, PT Pelita Air Service membukukan laba bersih 2017 sebesar 2,7 juta dollar Amerika Serikat (AS), setara sekitar Rp 38 miliar. Setahun sebelumnya, laba perusahaan ini hanya 0,48 juta dollar AS atau setara sekitar Rp 7 miliar.

"Semua peningkatan kinerja pada 2017 merupakan hasil dari proses transformasi yang kami lakukan sejak 2016 setelah pada 2015 mengalami kerugian 21,25 juta dollar AS," kata Direktur Utama Pelita Air Dani Adriananta di Jakarta, Rabu (9/5/2018).

Capaian laba tahunan yang melonjak 552 persen pada akhir 2017 tersebut, kata Dani, didorong pertumbuhan pendapatan sebesar enam persen menjadi 56,54 juta dollar AS, dari sebelumnya 53,34 juta dollar AS pada 2016.

Baca juga: Pelita Air Operasikan Pesawat N219 Nurtanio di Kalimantan dan Papua

Adapun langkah transformasi yang dilakukan perseroan mencakup antara lain restrukturisasi organisasi melalui program optimasi sumber daya manusia (SDM).

Restrukturisasi itu disebut Dani meningkatkan produktivitas sebesar 25 persen, dari 174.320 dollar AS per pekerja pada 2016 menjadi 218.305 dollar AS per pekerja pada 2017.

"Produktivitas SDM meningkat, restrukturisasi organisasi, juga membuat tadinya ada 651 orang jadi 323 orang. Kemudian asetnya produktif semua, aset tua kami lepas dan jual sehingga struktur kita jadi ringan dan kecil," ungkap Dani.

Langkah transformasi lainnya yang ditempuh perseroan adalah dengan pengembangan pasar dan sinergi BUMN melalui pelaksanaan distribusi BBM satu harga di Tarakan dan Papua.

Dani menyampaikan, langkah itu dilakukan sejak 18 Oktober 2016 dengan menggunakan pesawat Air Tractor 802 dan sinergi dengan anak perusahaan Pertamina Group lainnya seperti PHE dan PHM.

Baca juga: Bahas Pondok Cabe, Kemenhub Panggil Dirut Garuda dan Pelita Air Services

Pelita Air juga melakukan optimasi aset perusahaan melalui revitalisasi Bandara Pondok Cabe di Tangerang Selatan. Optimasi berupa penerbitan sertifikat Bandara Pondok Cabe sebagai bandara khusus-domestik.

"Pelita Air Service kemudian juga mereaktifasi Bandara Tanjung Warukin di Kabupaten Tabalong, Kalsel, pada akhir 2017," imbuh Dani.

Sementara itu, Direktur Produksi Pelita Air Tri Harwiyono menambahkan, pertumbuhan juga terjadi pada jumlah penerbangan maskapai.

Jumlah penerbangan naik 40 persen dari 1.059 penerbangan pada 2016 menjadi 1.497 penerbangan pada 2017.

"Hal itu pun diiringi dengan kenaikan jam terbang aman sebesar 13 persen menjadi 10.525 jam aman pada 2017, dari sebelumnya 9.286 jam aman," tutur Tri.

Adapun peningkatan kinerja operasional ini disebut Tri dipengaruhi oleh operasionalisasi Air Tractor 802 yang mendistribusikan 2.343 kiloliter BBM kepada masyarakat di Tarakan dan Papua.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mandiri Capital Indonesia Siap Jajaki Pasar Regional dan Global

Mandiri Capital Indonesia Siap Jajaki Pasar Regional dan Global

Whats New
'Buka-bukaan' Menteri KKP soal Aturan Penangkapan Ikan Terukur, Akui Banyak Diprotes

"Buka-bukaan" Menteri KKP soal Aturan Penangkapan Ikan Terukur, Akui Banyak Diprotes

Whats New
Adaro Minerals Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SMA-S1, Simak Persyaratannya

Adaro Minerals Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SMA-S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Bos BI Percaya Digitalisasi Bisa Dorong RI jadi Negara Berpenghasilan Menengah Ke Atas

Bos BI Percaya Digitalisasi Bisa Dorong RI jadi Negara Berpenghasilan Menengah Ke Atas

Whats New
Rincian Biaya Admin BRI BritAma 2024 per Bulan

Rincian Biaya Admin BRI BritAma 2024 per Bulan

Spend Smart
BRI Finance Beri Pinjaman sampai Rp 500 Juta dengan Jaminan BPKB

BRI Finance Beri Pinjaman sampai Rp 500 Juta dengan Jaminan BPKB

Whats New
Permintaan Cetakan Sarung Tangan Karet Naik, Kerek Laba MARK 134 Persen pada Kuartal I-2024

Permintaan Cetakan Sarung Tangan Karet Naik, Kerek Laba MARK 134 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Niaga hingga BCA

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Niaga hingga BCA

Whats New
IHSG 'Bullish,' Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG "Bullish," Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Harga Emas Terbaru 29 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 29 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Detail Harga Emas Antam Senin 29 April 2024

Detail Harga Emas Antam Senin 29 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Senin 29 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Senin 29 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Bagaimana Proyeksi IHSG Hari Ini? Simak Rekomendasi Sahamnya

Bagaimana Proyeksi IHSG Hari Ini? Simak Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
[POPULER MONEY] Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen | Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

[POPULER MONEY] Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen | Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

Whats New
[POPULER MONEY] Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen | Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

[POPULER MONEY] Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen | Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com