Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS EKONOMI

Regulator Karantina Dunia Berkumpul di Bali

Kompas.com - 10/05/2018, 08:04 WIB
Kurniasih Budi

Editor


KOMPAS.com - Kementerian Pertanian melalui Badan Karantina Pertanian Indonesia menjadi tuan rumah atau co-host penyelenggaraan Quarantine Regulators Meeting (QRM) untuk yang ke-2 kali di dunia.

Pertemuan internasional ini adalah pertemuan ke-10 yang dilaksanakan dan diikuti oleh 22 negara.

"Ini kehormatan besar dan saya sangat senang menyambut Anda semua dalam "The 10th Quarantine Regulators Meeting (QRM)" yang kembali diselenggarakan setelah International Cargo Biosecurity Arrangement Industrial Conference," kata Kepala Badan Karantina Pertanian Indonesia, Banun Harpini, saat membuka acara di Bali, Rabu (9/5/2018).

(Baca: Waspadai Listeria, Barantan Perketat Pengawasan Rockmelon dari Australia)

Menurut Banun, Badan Karantina Pertanian akan berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam harmonisasi tindakan phytosanitary.

Forum ini untuk membangun format pengakuan standar, termasuk aplikasinya dalam percepatan penerapan trade facilitation agreement serta menyelaraskan kebijakan penurunan dwelling time.

Kepala Badan Karantina Pertanian, Banun Harpini, membuka The 10th Quarantine Regulators Meeting (QRM) di Bali, Rabu (9/5/2018)Dok. Humas Kementan Kepala Badan Karantina Pertanian, Banun Harpini, membuka The 10th Quarantine Regulators Meeting (QRM) di Bali, Rabu (9/5/2018)

Penerapan tindakan phyosanitary menjadi bagian penting dari manajemen hama terpadu.

Tindakan phytosanitary lebih berfokus pencegahan, pengenalan, dan penyebaran hama eksotik, baik hama karantina atau hama non-karantina yang diatur.

"Peran langkah-langkah phytosanitary semakin signifikan mengikuti serangkaian hama bencana yang terjadi di berbagai belahan dunia," ujarnya.

(Baca: Karantina Soekarno-Hatta Musnahkan Benih Kedelai Terjangkit Virus)

Pada saat yang sama, perdagangan dunia telah meningkat selama beberapa tahun terakhir. Manusia dan komoditas bergerak dengan mudah ke seluruh dunia.

Bersamaan dengan itu, hama eksotis menyebar ke berbagai wilayah dan berpotensi menjadi masalah utama bagi negara-negara tertentu.

Pertemuan ini menjadi forum penting untuk membahas tantangan yang dihadapi oleh anggota negara QRM dalam fasilitasi perdagangan internasional terkait dengan harmonisasi fitosanitasi.

"Kami menghadapi tantangan besar dalam perdagangan global, perlu menciptakan akses pasar dari standar ALOP tinggi persyaratan phytosanitary negara lain, penyederhanaan dan langkah strategis phytosanitary, serta strategi untuk melindungi serbuan hama dan penyakit tumbuhan karantina," ujarnya.

Kepala Badan Karantina Pertanian, Banun Harpini, membuka The 10th Quarantine Regulators Meeting (QRM) di Bali, Rabu (9/5/2018)Dok. Humas Kementan Kepala Badan Karantina Pertanian, Banun Harpini, membuka The 10th Quarantine Regulators Meeting (QRM) di Bali, Rabu (9/5/2018)

   
Dukungan pertemuan QRM akan menegaskan peran instansi pemerintah yang memiliki relevansi dengan biosekuriti dan manajemen perbatasan antar-negara.

Pertemuan ini juga dapat menekankan pentingnya harmonisasi standar dalam fasilitasi perdagangan global.
 
Dalam setiap QRM, negara tuan rumah diberikan kesempatan untuk memperkenalkan sistem perkarantinaan tumbuhan yang diselenggarakannya dan fasilitas perkarantinaan tumbuhan yang dimilikinya dalam kegiatan one-day field trip.

Indonesia sendiri diwakili Dr. Antarjo Dikin selaku Ketua Steering Committee dari wakil 22 negara.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com