Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sasar Millenial, Pemerintah Jual Surat Utang Ritel Secara Online

Kompas.com - 11/05/2018, 12:48 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah melalui Kementerian Keuangan secara resmi akan mulai menawarkan penjualan surat utang dalam bentuk Saving Bonds Retail (SBR003) pada 14 Mei 2018 mendatang.

Penjualan SBR003 akan dilakukan secara online untuk memberikan kemudahan akses investasi kepada generasi milenial.

"Selama ini pembeli SBN (Surat berharga Negara) retail kebanyakan usia di atas 40 tahun, kita ingin memperluas basis bisnis untuk mempermudah akses investor domestik utamanya mereka yang berusia di bawah 40 tahun. Sebelumnya bond dianggap instrumen high profile, kita ingin mempermudah dengan online," ujar Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Luky Alfirman kepada awak media di Gedung Djuanda I Kementerian Keuangan, Jumat (11/5/2018).

Berbeda dengan instrumen SBN lain seperti Obligasi Retail Indonesia (ORI), SBR memiliki kupon mengambang dengan kupon minimal (floating with floor). Selain itu, SBR merupakan instrumen investasi yang tidak dapat diperdagangkan.

Namun, terdapat fasilitas early redemption alias pencairan sebagian pokok sebelum jatuh tempo.

Masa penawaran SBR003 ini akan dilakukan pada 14 Mei 2018 hingga 25 Mei 2018 mendatang dengan tingkat kupon yang ditawarkan oleh sebesar 6,8 persen dan waktu jatuh tempo pada 20 Mei 2020.

Kupon 6,8 persen ini berlaku untuk tiga bulan pertama per 31 Mei sampai 20 Agustus mendatang.

"Angka tersebut berasal dari suku bunga acuan BI yang berlaku saat ini senilai 4,25 persen ditambah spread tetap sebesar 250 bps (basis poin) atau 2,5 persen," jelas Luky.

Dia menambahkan, jika dua tahun lalu pemerintah berhasil menjual SBR002 hingga nominal Rp 3,8 triliun, SBR003 ditargetkan dapat melakukan penjualan hingga Rp 1triliun di masa awal dan akan ditingkatkan hingga Rp 5 triliun.

Pemerintah bekerja sama dengan sembilan mitra distribusi yang terdiri atas 5 bank umum (Mandiri, BCA, BNI, Permata Bank, dan BRI), perusahaan efek Trimegah Securities, perusahaan efek khusus (Bareksa dan Star Mercato Capitale), dan perusahaan fin-tech Investree.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com