JAKARTA, KOMPAS.com—Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Luky Alfirman mengatakan, penjualan Savings Bond Ritel (SBR) seri SBR003 akan mengincar investor baru dari generasi muda.
"Yang kami sasar adalah generasi muda atau millenial yang sudah bekerja dan mempunyai income serta ingin mempunyai instrumen investasi," kata Luky di Jakarta, Jumat (11/5/2018).
Menurut Lucky, selama ini pembeli SBR kebanyakan berasal dari usia di atas 40 tahun yang identik dengan investor "high profile" dan memiliki kelebihan dana untuk berinvestasi.
Baca juga: Ingin Investasi Surat Utang Pemerintah secara Online? Begini Caranya
Untuk itu, pemerintah menerbitkan SBR003 untuk memperluas basis investor bagi penduduk usia di bawah 40 tahun yang selama ini bersinggungan erat dengan penggunaan teknologi informasi.
"Kami ingin menarik generasi muda untuk membangun negeri karena ini bukan sekadar investasi tapi juga untuk menunjang pembiayaan pendidikan maupun infrastruktur," katanya.
Untuk mempermudah pembelian SBR003 ini, pemerintah akan menjual instrumen investasi ini secara online (e-SBN), agar lebih praktis. Selain itu, batas minimum pembelian juga turun menjadi Rp 1 juta, bukan lagi Rp 10 juta seperti pada SBR002 yang terbit pada 2016.
"Kami lakukan untuk menangkap market di ekonomi digital dan memanfaatkan bonus demografi," ungkap Luky.
Penawaran SBR003 dibuka pada 14-25 Mei 2018 dengan minimum pemesanan senilai Rp 1 juta dan maksimum pemesanan Rp 3 miliar.
Kupon 6,8 persen
Obligasi ritel ini mempunyai jenis kupon mengambang dengan tingkat kupon minimal (floating with floor) yang sesuai dengan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate.
Baca juga: Sasar Millenial, Pemerintah Jual Surat Utang Ritel Secara Online
Untuk periode tiga bulan pertama pada 31 Mei hingga 20 Agustus 2018, tingkat kupon ditetapkan sebesar 6,8 persen. Yaitu, besaran suku bunga acuan 4,25 persen ditambah spread tetap 255 basis poin atau 2,55 persen.
Tingkat kupon 6,8 persen akan berlaku sebagai tingkat kupon minimal dan tingkat kupon ini tidak akan berubah sampai dengan jatuh tempo.
Tingkat kupon berikutnya akan disesuaikan, yang akan didasarkan pada suku bunga acuan ditambah spread tetap 255 basis poin atau 2,55 persen, setiap tiga bulan pada tanggal penyesuaian kupon sampai dengan jatuh tempo.
Alur pembelian SBR003 dapat disimak lewat bagan di bawah ini:
Pemerintah bekerja sama dengan sembilan mitra distribusi yang terdiri atas 5 bank umum (Mandiri, BCA, BNI, Permata Bank, dan BRI), perusahaan efek Trimegah Securities, perusahaan efek khusus (Bareksa dan Star Mercato Capitale), serta perusahaan fin-tech Investree.
Informasi mengenai obligasi ritel ini juga dapat disimak di link milik Kementerian Keuangan ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.