Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Neraca Pembayaran Kuartal I/2018 Defisit 3,8 Miliar Dollar AS

Kompas.com - 11/05/2018, 18:58 WIB
Mutia Fauzia,
Palupi Annisa Auliani

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com
—Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) kuartal I/2018 tercatat defisit 3,8 miliar dollar AS. Adapun defisit transaksi berjalan (current acount deficit/CAD) pada kurun yang sama mencapai 5,5 miliar dollar AS.

"Hal tersebut disebabkan oleh tekanan dari kondisi perekonomian global," kata Gubernur Bank Indonesia Agus DW Martowardojo, dalam Konferensi Pers Perkembangan Pasar Surat Berharga Negara dan Pengaruh Ekonomi Global di Gedung Direktorat Jenderal Pajak, Jumat (11/5/2018).

Dari NPI yang defisit itu, posisi cadangan devisa per Maret 2018 tersgerus menjadi 126 miliar dollar AS. Angka itu setara dengan pembiayaan impor dan utang selama 7,7 bulan, lebih dari ketentuan internasional yang mematok batas waktu 3 bulan.

Baca juga: Tahun 2017, Neraca Pembayaran Indonesia Surplus 11,6 Miliar Dollar AS

"Melihat ke depan NPI akan tetap baik dan akan dapat menopang ketahanan eksternal Indonesia," ungkap Agus.

Dok Bank Indonesia Neraca Pembayaran Indonesia Kuartal I/2018

Adapun terkait defisit transaksi berjalan, Agus menyebut angka 5,5 miliar dollar AS pada kuartal I/2018 itu sudah lebih baik dibandingkan CAD 6,04 miliar dollar AS pada kuartal IV/2017.

"Jika dilihat dari persentase PDB, CAD kuartal I (2018) itu 2,15 persen dari PDB dan itu juga menunjukkan kondisi yang lebih baik dibandingkan kuartal IV/2017 yaitu 2,34 persen dari PDB," tambahnya.

Agus menjelaskan, berkurangnya defisit transaksi berjalan terutama dipengaruhi oleh susutnya defisit neraca jasa dan pertambahan surplus neraca pendapatan sekunder.


Adapun penurunan defisit neraca jasa dipengaruhi kenaikan surplus jasa perjalanan (travel), seiring naiknya jumlah kunjungan wisatawan mancanegara dan menurunnya impor jasa pengangkutan (freight).

Sementara itu, bertambahnya surplus neraca pendapatan sekunder masih ditopang oleh kiriman mata uang asing ke Indonesia dari para pekerja adal Indonesia yang bekerja di luar negeri.

Untuk sektor di luar minyak dan gas (non-migas), surplus perdagangan tercatat susut, seturut berkurangnya nilai ekspor non-migas. Namun, impor non-migas juga tercatat turun sekalipun lebih kecil nilai penurunannya, dengan impor barang modal dan bahan baku masih besar sejalan kegiatan produksi dan investasi di dalam negeri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com