JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Jenderal Bumi dan Gas Kementerian ESDM Djoko Siswanto mengatakan, saat ini banyak investor yang berminat untuk mengelola Blok Migas Rokan.
Sebelumnya, pengelolaan blok migas tersebut dipegang oleh PT Chevron Pasific Indonesia. Kontrak Chevron akan habis pada 2021.
"Ada kemungkinan kalau banyak peminatnya, kita lelang saja, mana yang paling bagus menawarkan benefitnya kepada negara, baik bonus maupun komitmen kerjanya di mana dia punya program di situ," ujar Djoko di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (11/5/2018) malam.
Baca juga: Temui Wapres, Chevron Bahas Blok Rokan dan IDD
Djoko menambahkan, sejauh ini ketertarikan perusahaan-perusahaan untuk mengelola Blok Rokan baru sebatas pembicaraan lisan. Namun, sudah dua perusahaan yang mengajukannya secara resmi.
"Pastinya kontraktor existing (Chevron) sudah mengajukan. Pertamina juga sudah mengajukan secara resmi. Yang lain, banyak yang masih sampaikan secara lisan," kata Djoko.
Kementerian ESDM akan memilih perusahaan yang menawarkan keuntungan paling besar bagi pemerintah Indonesia. Keputusan itu akan diambil pada Juli 2018.
Kontan.co.id mengabarkan, Blok Rokan merupakan sumber minyak besar bagi produksi minyak dan gas bumi Indonesia.
Sepanjang 2017, produksi blok ini mencapai 226.500 barel per hari atau sekitar 28 persen dari total produksi nasional.
Blok itu merupakan aset dengan kompleksitas tinggi dan memerlukan investasi yang signifikan, pengalaman operasi yang luas, serta kemampuan teknis dalam mengelola teknologi enhance oil recovery (EOR).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.