Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani Optimistis meski APBN 2018 Defisit Rp 55,1 Trililun

Kompas.com - 12/05/2018, 12:53 WIB
Mutia Fauzia,
Laksono Hari Wiwoho

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sampai dengan 30 April 2018, realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara mengalami defisit hingga Rp 55,1 triliun.

Angka ini lebih kecil jika dibandingkan dengan defisit APBN tahun lalu pada periode yang sama, yaitu Rp 72,2 triliun.

"Tahun 2018 jauh lebih kuat dibanding tahun sebelumnya (APBN). Kita memiliki fiscal space apabila dibutuhkan dalam menjaga perekonomian kita dari gejolak yang berasal dari luar Indonesia," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam Konferensi Pers di gedung Direktorat Jenderal Pajak, Jumat (11/5/2018).

Sri menambahkan, kesimbangan primer APBN 2018 mengalami surplus Rp 24,2 triliun, jauh lebih besar dibanding periode yang sama tahun lalu, yaitu Rp 3,7 triliun.

"Jadi, APBN kita kuartal pertama sangat baik," kata dia.

Kondisi penerimaan perpajakan hingga April juga dinilai cukup baik. Pemerintah mengumpulkan pajak hingga Rp 416,9 triliun atau tumbuh 11,2 persen tanpa tax amnesty.

Adapun jika dengan tax amnesty, pertumbuhan penerimaan pajak akan mencapai 15 persen.

Kontribusi lain berasal dari pajak pertambahan nilai sebesar 4,1 persen dan pajak penghasilan nonmigas 17,3 persen tanpa mengikutsertakan tax amnesty.

"Selain itu, kita juga terima PNBP dari SDA dan penerimaan cukai meningkat dibanding tahun lalu. Dengan demikian, kita optimistis 2018 kita tetap bisa jaga APBN secara kredibel stabil, sustainable dan sehat," ujarnya.

Selain itu dari sisi belanja, seluruh Kementerian/Lembaga (K/L) mengalami peningkatan.

Sampai dengan April, APBN telah merealisasi pembiayaan senilai Rp 188,7 triliun atau 57,9 persen dari pagu pembiayaan 2018. Realisasi ini lebih rendah dibanding 2017 pada periode yang sama mencapai Rp 195,4 triliun.

Posisi sisa lebih perhitungan anggaran (silpa) sampai dengan April 2018 ini pun cukup tinggi, yaitu Rp 133,6 triliun dibanding tahun lalu sebesar Rp 123,2 triliun.

"Dengan demikian, posisi kas pemerintah dalam kondisi yang cukup memadai," jelas Sri Mulyani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

Whats New
KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

Whats New
BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

Whats New
Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak 'Tenant' Donasi ke Panti Asuhan

Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak "Tenant" Donasi ke Panti Asuhan

Whats New
Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Whats New
Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Whats New
BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

Whats New
PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

Work Smart
Koperasi dan SDGs, Navigasi untuk Pemerintahan Mendatang

Koperasi dan SDGs, Navigasi untuk Pemerintahan Mendatang

Whats New
Cadangan Devisa RI  Turun Jadi 136,2 Miliar Dollar AS, Ini Penyebabnya

Cadangan Devisa RI Turun Jadi 136,2 Miliar Dollar AS, Ini Penyebabnya

Whats New
Bea Cukai Klarifikasi Kasus TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta

Bea Cukai Klarifikasi Kasus TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta

Whats New
Luhut Optimistis Upacara HUT RI Ke-79 Bisa Dilaksanakan di IKN

Luhut Optimistis Upacara HUT RI Ke-79 Bisa Dilaksanakan di IKN

Whats New
Perkuat Distribusi, Nestlé Indonesia Dukung PT Rukun Mitra Sejati Perluas Jaringan di Banda Aceh

Perkuat Distribusi, Nestlé Indonesia Dukung PT Rukun Mitra Sejati Perluas Jaringan di Banda Aceh

BrandzView
Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Whats New
Harga Emas Dunia Turun di Tengah Penantian Pasar

Harga Emas Dunia Turun di Tengah Penantian Pasar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com