Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Naiknya Suku Bunga Acuan Belum Tentu Tingkatkan Suku Bunga Deposito

Kompas.com - 12/05/2018, 18:24 WIB
Mutia Fauzia,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mengatakan, kemungkinan naiknya suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) tidak serta merta turut meningkatkan bunga deposito perbankan.

Menurut dia, perbankan masih memiliki likuiditas yang cukup.

"Bank-bank kan punya struktur funding sendiri, kita lihatnya perbankan ini kondisi likuiditasnya cukup tinggi, cukup ample. Jadi tidak mesti harus serta merta direspon (naiknya BI 7 Days Repo Rate (BI7DRR/BI7DRR) kenaikkan suku bunga deposito," kata Wimboh seusai konferensi pers di Gedung Direktorat Jenderal Pajak di Jakarta Jumat (11/5/2018).

Baca juga: Ekonom: Naiknya Suku Bunga Acuan BI Bisa Menjadi Sinyal Positif

Gubernur Bank Indonesia (BI), Agus Martowardojo, dalam sebuah keterangan pers sebelumnya menyatakan, BI membuka ruang untuk meningkatkan suku bunga acuan BI 7 Days Repo Rate (BI7DRR) jika rupiah terus mengalami pelemahan terhadap dollar AS.

Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo dalam kesempatan yang berbeda mengatakan, jika BI memutuskan untuk meningkatkan suku bunga, hal itu akan berpengaruh terhadap kredit perbankan.

"Memang teorinya kalau kami naikkan suku bunga maka akan mengetatkan kredit, itu kan akan men-strain atau membatasi lending," jelasnya selepas acara executive lecture Infobank, Jumat (11/5/2018) malam.

Dengan semakin ketatnya kredit perbankan, pada akhirnya akan mengurangi kegiatan ekonomi, yang menjadi dasar stabilitas rupiah.

"Permintaan terhadap valasnya nanti akan berkurang," lanjut dia.

Dia menambahkan, pembiayaan terhadap perkonomian tidak hanya berasal dari sektor perbankan. Jika akhirnya BI memutuskan untuk meningkatkan suku bunga, hal itu tidak akan berpengaruh pada sektor riil.

"Kita tetap optimis seandainya suku bunga naik, itu dalam konteks memberikan kestabilan pada rupiahnya.  Mudah-mudahan tidak berpengaruh pada sektor riilnya," tambah dia.

Kredit perbankan sendiri per akhir Maret 2018 tumbuh 8,54 persen year on year (yoy) dan di targetkan akan terus meningkat hingga 12 persen di akhir tahun 2018.

"Kami masih optimis, karena ekonomi kita akan tetap tumbuh di kisaran 5,1 sampai 5,5 (persen) itu membutuhkan financing dari kredit salah satunya," kata Dody.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Earn Smart
Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Whats New
Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Whats New
Cara Cek Angsuran KPR BCA secara 'Online' melalui myBCA

Cara Cek Angsuran KPR BCA secara "Online" melalui myBCA

Work Smart
10 Bandara Terbaik di Dunia Tahun 2024, Didominasi Asia

10 Bandara Terbaik di Dunia Tahun 2024, Didominasi Asia

Whats New
Rupiah Melemah, Utang Luar Negeri RI Naik Jadi Rp 6.588,89 Triliun

Rupiah Melemah, Utang Luar Negeri RI Naik Jadi Rp 6.588,89 Triliun

Whats New
Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Pegadaian Catat Penjualan Tabungan Emas Naik 8,33 Persen di Maret 2024

Pegadaian Catat Penjualan Tabungan Emas Naik 8,33 Persen di Maret 2024

Whats New
BUMN Farmasi Ini Akui Tak Sanggup Bayar Gaji Karyawan sejak Maret 2024

BUMN Farmasi Ini Akui Tak Sanggup Bayar Gaji Karyawan sejak Maret 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com