Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investor Tunggu Respons Cepat Pemerintah untuk Tangkap Otak Teror

Kompas.com - 14/05/2018, 05:44 WIB
Ridwan Aji Pitoko,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bima Yudhistira menyatakan, ledakan bom yang terjadi di Surabaya bisa berdampak pada investasi di Indonesia.

Menurut dia, para investor akan melihat tindakan pemerintah mengatasi persoalan teror itu.

"Jadi semakin cepat respons pemerintah menangkap otak teror itu, maka kepercayaan investornya bakal balik lagi bisa juga lebih cepat. Tetapi kalau misalkan kasusnya agak lama itu akan memengaruhi juga sentimennya jadi negatif," ucap Bima di Jakarta, Minggu (13/5/2018).

Dia menyebutkan, faktor keamanan menjadi salah satu pertimbangan investor dalam menanamkan modalnya di Indonesia.

Baca juga: 1.000 Lilin dari Bonek hingga Mahasiswa untuk Korban Bom Gereja Surabaya

Namun lanjut dia,  jika melihat insiden serupa seperti yang  terjadi di Mako Brimob beberapa waktu lalu dollar AS kembali turun dari Rp 14.000 menjadi Rp 13.900, maka dampaknya cenderung kecil.

"Artinya oke itu jadi salah satu pertimbangan. Tapi sekarang secara makronya investor itu lebih melihat data ekonomi agregat, kebijakan bunga acuan AS arahnya kemana, kemudian kebijakan suku bunga bank Indonesia juga kapan akan merespons kenaikannya. Itu yang lebih jadi perhatian," sebut dia.

Menurut Bima, pasar masih akan terus berkonsolidasi dalam beberapa waktu ke depan dan tidak menutup kemungkinan dollar AS bakal menyentuh level Rp 13.850 hingga Rp 13.900.

Adapun dampak dari teror yang terjadi terhadap pasar di dalam negeri dinilai Bima akan terjadi dalam waktu temporer atau tidak dalam waktu yang lama.

Kompas TV Ledakan bom mengguncang kota Surabaya, Jawa Timur, Minggu (13/5) pagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com