Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasca Bom Surabaya, Dirut BEI Minta Pelaku Pasar Tetap Tenang

Kompas.com - 14/05/2018, 13:49 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bursa Efek Indonesia (BEI), Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), dan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mengucapkan duka cita dan keprihatinan kepada para korban dan keluarga atas serangan bom di Surabaya, Minggu (13/5/2018). Serangan tersebut menelan sejumlah korban tewas.

"Kami sangat prihatin atas kejadian ini," kata Direktur Utama BEI Tito Sulistio dalam pernyataannya, Senin (14/5/2018).

Tito mengimbau kepada seluruh pelaku pasar untuk tetap tenang dan beraktivitas secara normal. Ini berkaca dari pengalaman teror bom di Jalan MH Thamrin, Jakarta pada 14 Januari 2016 silam.

Pada saat terjadi teror, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat terkoreksi 77,86 poin atau 1,72 persen ke level 4.459,32. Namun, koreksi IHSG hanya terjadi sesaat atau temporer.

Baca juga: Ada Teror Bom, Mendag Sebut Investor Masih Percaya Indonesia

"Pada perdagangan sesi II di hari yang sama, IHSG hanya ditutup melemah tipis 0,53 persen dan keesokan harinya menguat 0,24 persen. Investor di pasar modal tidak terpengaruh gerakan teror yang terjadi," ungkap Tito.

Dia pun yakin pada teror bom di Surabaya juga tidak akan berpengaruh besar terhadap aktivitas di pasar modal. Tito pun mengimbau investor dan pelaku pasar modal tidak bereaksi berlebihan dan tetap optimistis terhadap stabilitas keamanan nasional.

"Sebagai wujud keprihatinan dan ketegaran atas tragedi di Surabaya, kami meminta kepada seluruh SRO dan anak perusahaan dalam tiga hari ini sejak Senin sampai dengan Rabu (16/5/2018) untuk mengenakan pakaian putih dengan pita hitam di lengan kanan," ucap Tito.

Tidak hanya itu, perusahaan tercatat dan anggota bursa juga diimbau melakukan hal yang sama. Mereka diminta mengenakan pakaian butuh dengan pita hitam sebagai bentuk ketegaran.

Kompas TV Ia secara tegas mengutuk dan memerintahkan aparat agar mengupas kasus terorisme ini hingga ke akar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com