Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasca-Bom Surabaya, Pelindo III Perketat Pengamanan di Pelabuhan Tanjung Perak

Kompas.com - 14/05/2018, 15:55 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) meningkatkan pengamanan untuk mewaspadai gangguan keamanan pascateror bom di Surabaya, Minggu (13/5/2018).

Corporate Seceretary Pelindo III, Faruq Hidayat mengatakan, pihaknya telah meningkatkan koordinasi dengan Polri dan TNI untuk mengamankan pelabuhan-pelabuhan, terutama Tanjung Perak Surabaya.

"Selain bantuan pengamanan dari TNI-Polri, setidaknya ada tiga gugus tugas dari Pelindo III yang menyiagakan pengamanan, yakni dari unsur PFSO (Port Facility Security Officer), QHSSE (quality, health, safety, security and the environment), dan juga Shiftman on Duty," ujar Faruq dalam keterangan tertulisnya, Senin (14/5/2018).

Faruq menjelaskan, masing-masing gugus tugas akan fokus pada bidang yang berbeda. PFSO untuk pengamanan fasilitas pelabuhan secara umum dan QHSSE untuk kontrol keselamatan dan kesehatan kerja dan lingkungan.

"Juga Shiftman on Duty untuk memastikan kinerja operasional bongkar muat tetap berjalan sesuai standar yang ditetapkan. Sehingga kegiatan bisnis tetap berjalan lancar, karena Pelindo III tetap fokus bertugasmenjaga efisiensi logistik," kata Faruq.

Faruq menambahkan, Pelabuhan Tanjung Perak memegang peranan penting dalam rantai pasok untuk distribusi logistik ke kawasan timur Nusantara. Apalagi jelang Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri biasanya terjadi eskalasi peningkatan arus barang.

"Karena kebutuhan konsumsi masyarakat meningkat, pelabuhan yang menjadi simpul besar dari kegiatan distribusi harus lancar. Sehingga masyarakat tidak dirugikan dengan kelangkaan atau pun keterlambatan pasokan," ucap dia.

Sementara itu, VP Corporate Communication Pelindo III Lia Indi Agustiana menambahkan, pihaknya juga memperketat pengamanan di seluruh pelabuhan yang dikelola di tujuh provinsi di Indonesia.

Polres Pelabuhan setempat juga sudah berkoordinasi dengan PFSO untuk menyiagakan pengamanan berlapis.

Menurut Lia, Pelindo III meningkatkan pengamanan di pelabuhan-pelabuhan yang dikelola dengan cara pembatasan akses masuk dengan menggunakan barier pada Pos 1, main shelter, main gate, dan jalur origin-destination.

Selain itu, pemeriksaan orang dan kendaraan diperketat dengan diberlakukan perimeter atau fokus sebelum memasuki gerbang termasuk barang bawaannya.

"Monitoring via CCTV juga diperketat. Kemudian setiap pihak yang tidak berkepentingan akan ditertibkan," kata Lia.

CEO Pelindo III Regional Bali Nusra, I Wayan Eka Saputra, menyampaikan bahwa Pelindo III telah mendapatan dukungan dari TNI AL untuk pengamanan Terminal LNG (gas alam cair) di Pelabuhan Benoa.

"Pengamanan akan terus ditingkatkan karena Pelabuhan Benoa juga rutin melayani kapal pesar internasional dan akan turut mendukung penyelenggaraan IMF-World Bank Annual Meeting 2018, terutama menjadi alternatif gerbang evakuasi jika Gunung Agung erupsi. Jadi secara umum Pelindo III sudah memiliki standar pengamanan dalam mengelola pelabuhan dan selalu siaga untuk berbagai situasi," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Whats New
Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com