Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mandiri Syariah Bukukan Laba Bersih Rp 120,68 Miliar

Kompas.com - 14/05/2018, 19:39 WIB
Ridwan Aji Pitoko,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Syariah Mandiri (Mandiri Syariah) membukukan kenaikan laba bersih hingga 33,7 persen selama triwulan I 2018.

Laba bersih yang diperoleh Mandiri Syariah pada periode tersebut tercatat sebesar Rp 120,68 miliar setelah pada periode sama 2017 tercatat Rp 90,26 miliar.

"Kami bersyukur dapat membukukan kinerja yang lebih baik pada Triwulan I 2018 dibanding periode yang sama tahun 2017," kata Direktur Utama Mandiri Syariah Toni EB Subari dalam siaran pers, Senin (14/5/2018).

Adapun perolehan laba triwulan I 2018 dihasilkan dari peningkatan pembiayaan yang tumbuh 10,47 persen menjadi Rp 61,22 triliun dibandingkan Rp 55,42 triliun pada periode sebelumnya.

Toni menambahkan, pertumbuhan pembiayaan ditopang oleh pembiayaan segmen ritel yang terdiri atas pembiayaan konsumen, gadai, dan UKM yang naik 13,58 persen year on year (yoy) menjadi Rp 35,55 triliun pada triwulan I 2018 dibandingkan Rp 31,30 triliun pada triwulan I 2017.

Sementara itu, pembiayaan segmen wholesale tumbuh 6,7 persen (yoy) menjadi Rp 25,67 triliun pada triwulan I 2018 dibanding triwulan I 2017 yang hanya mencapai Rp 24,06 triliun.

"Peningkatan kinerja juga diimbangi perbaikan kualitas yang tercermin dari penurunan NPF Nett dari 3,16 persen menjadi 2,49 persen," imbuh Toni.

Di sisi lain, NPF Gross Mandiri Syariah per triwulan I 2018 tercatat sebesar 3,97 persen atau turun dibandingkan periode sebelumnya yang mencapai sebesar 4,91 persen.

Selama triwulan I 2018, Mandiri Syariah juga turut mencatatkan pertumbuhan pembiayaan yang berdampak pada pendapatan margin bagi hasil.

"Pendapatan margin bagi hasil naik 7,77 persen dari semula Rp 1,71 triliun menjadi Rp 1,85 triliun.  Pendapatan bagi hasil tersebut kemudian dibagihasilkan kepada nasabah (biaya bagi hasil) sebesar Rp 688,36 miliar," terang Toni.

Toni menambahkan, penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) per triwulan I 2018 meningkat 16,26 persen menjadi Rp 82,58 triliun dari sebelumnya Rp 71,04 triliun pada triwulan I 2017.

Dengan perolehan DPK tersebut maka aset Mandiri Syariah per triwulan I 2018 menjadi Rp 92,98 triliun atau meningkat 16,20 persen dari Rp 80,01 triliun periode tahun sebelumnya.

Kapasitas bisnis Mandiri Syariah juga terus mengalami peningkatan. Hal ini terlihat dari penambahan 431.000 rekening DPK menjadi 7,42 juta rekening.

Dari sisi permodalan, posisi Mandiri Syariah cukup kuat dengan indicator CAR 15,59 persen dan ekuitas Rp 7,43 triliun.

Pada akhir 2017 Bank Mandiri menyuntikkan modal sebesar Rp 500 miliar sehingga posisi modal disetor perusahaan pada 2018 ini hampir Rp 3 triliun.

“Ke depannya kami akan terus fokus pada segmen ritel dengan menawarkan solusi  bagi kebutuhan nasabah baik untuk menabung, bertransaksi, berinvestasi, mengembangkan usaha maupun untuk mewujudkan impian,” pungkas Toni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

CKB Logistics Optimalkan Bisnis Melalui Kargo Udara

CKB Logistics Optimalkan Bisnis Melalui Kargo Udara

Whats New
Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Whats New
Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Work Smart
Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Whats New
Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Whats New
Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Whats New
Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Whats New
HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

Whats New
BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com