Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Berkutat di Zona Merah, IHSG Kembali Tinggalkan Level 5.900

Kompas.com - 15/05/2018, 13:15 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) masih berkubang di zona merah pada perdagangan Selasa (15/5/2018).

IHSG sesi pertama ditutup merosot 75,65 poin atau 1,27 persen pada 5.871,51.

Koreksi tujuh sektor menggerus tenaga IHSG. RTI mencatat, sektor keuangan turun paling tajam yaitu mencapai 2,22 persen. Diikuti, infrastruktur dan barang konsumsi yang melemah1,87 persen dan 1,61 persen.

Selanjutnya, sektor konstruksi, manufaktur, perdagangan dan pertambangan, masing-masing terkoreksi kurang dari 1 persen.

Baca juga: Meski Rupiah dan IHSG Tertekan, Makro Ekonomi Indonesia Dinilai Positif

Hanya, tiga sektor yang mampu naik, yaitu industri dasar, aneka industri dan perkebunan. Penguatan ketiga sektor ini pun masing-masing kurang dari 1 persen.

Hingga rehat sesi pertama, 173 saham turun, berbanding 161 saham yang naik. Sedangkan, 116 saham lainnya stagnan.

Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) paling membebani IHSG pada sesi pertama. Bloomberg mencatat, saham BBCA menggerus indeks sebesar 18,06 poin, setelah jatuh 3,59 persen.

Kemudian saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dengan kontribusi pelemahan sebesar 11,75 poin dan saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) dengan 11,12 poin.

Investor mentransaksikan sekitar 5,21 miliar saham, dengan nilai perdagangan Rp 4,58 triliun. Pemodal asing masih terlihat melepas kepemilikan saham. Ini tercermin dari nilai penjualan bersih alias net sell di semua pasar yang mencapai Rp 547,74 miliar. (Dupla Kartini)

Berita ini sudah tayang di Kontan.co.id IHSG jatuh 1,27% di sesi pagi, sektor keuangan turun tajam


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com