Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adakah Dampak Teror Bom Terhadap Iklim Investasi di Indonesia?

Kompas.com - 16/05/2018, 08:15 WIB
Ridwan Aji Pitoko,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Serangkaian pemboman yang terjadi di Surabaya beberapa hari lalu telah memicu kekhawatiran terhadap iklim investasi di Indonesia. Baik ekonom dan pemerintah sepakat hal tersebut sedikit banyak memberikan dampak kepada para investor.

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira menyatakan bahwa para investor akan melihat tindakan pemerintah mengatasi persoalan teror itu.

Baca: Kemenkeu: Bom Surabaya Tak Berpengaruh ke Fundamental Ekonomi

"Jadi semakin cepat respons pemerintah menangkap otak teror itu, maka kepercayaan investornya bakal balik lagi bisa juga lebih cepat. Tetapi kalau misalkan kasusnya agak lama itu akan memengaruhi juga sentimennya jadi negatif," ucap Bhima pekan ini.

Dia menyebutkan, faktor keamanan menjadi salah satu pertimbangan investor dalam menanamkan modalnya di Indonesia.

Namun, lanjut dia, jika melihat insiden serupa seperti yang  terjadi di Mako Brimob beberapa waktu lalu dollar AS kembali turun dari Rp 14.000 menjadi Rp 13.900, maka dampaknya cenderung kecil.

"Artinya oke itu jadi salah satu pertimbangan. Tapi sekarang secara investor itu lebih melihat data ekonomi agregat secara makri, kebijakan bunga acuan AS arahnya ke mana, kemudian kebijakan suku bunga bank Indonesia juga kapan akan merespons kenaikannya. Itu yang lebih jadi perhatian," sebut dia.

Hal senada pun diungkapkan oleh pemerintah. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro meyakini kalau teror bom yang terjadi akan berdampak pada minat investor untuk melirik Indonesia.

Namun, Bambang memastikan bahwa dampaknya tidak akan signifikan dan tidak dalam jangka waktu yang lama.

"Saya rasa temporer. Saya rasa minat investasi tetep tinggi," ujar Bambang di Hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan, Senin (14/5/2018).

Bambang mengatakan, sektor yang akan terdampak secara langsung adalah pariwisata. Sejumlah negara bisa saja mengeluarkan travel warning pasca-peristiwa tersebut. Indonesia, kata dia, harus memastikan Indonesia aman dan tidak ada gangguan jangka panjang.

"(Tak pengaruh) kalau kita bisa buktikan Indonesia itu aman dan kondusif terhadap investasi maupun tourism," ucap dia.

Sementara itu, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita merasa bahwa para investor tetap yakin otoritas keamanan di Indonesia bisa mengatasi hal tersebut sehingga insiden yang dimaksud tidak berlarut-larut.

"Saya rasa (kepercayaan investor) tidak (terganggu) karena mereka juga percaya bahwa itu akan teratasi. Sesaat ada travel advice, itu suatu hal yang wajar," kata Enggar saat ditemui di pabrik bir Bintang, Kota Tangerang, Senin (14/5/2018).

Enggar mengungkapkan, travel advice untuk Indonesia merupakan hal yang normal sebagai bentuk perhatian negara terhadap warganya saat ingin ke atau yang sedang berada di Indonesia.

Dia turut menyebut ada teror serupa di Paris, Perancis, di mana pria menikam lima orang dengan pisau.

"Pasti duta besar kita juga meminta untuk hati-hati, semua pasti lakukan itu. Kita tidak usah heran kalau duta besar minta please be careful untuk warganya, semua normal," tutur Enggar.

Dia pun mengajak semua pihak tetap mendukung pemerintah agar dapat segera menyelesaikan insiden tersebut. Enggar juga mengimbau supaya dunia usaha tidak khawatir karena teror yang terjadi hanya bersifat sementara.

"Berbeda dengan kejadian di negara yang terus-menerus. Ini memang ada kejadian itu, tetapi percayalah tidak terlalu lama. Semua under control," terang Enggar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Whats New
Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Whats New
Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Whats New
Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com