Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perkuat Jaringan di Pasar Domestik, Garuda Bersinergi dengan Sriwijaya Air

Kompas.com - 16/05/2018, 11:24 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Garuda Indonesia dan Sriwijaya Air Group menandatangani kerja sama komersial codeshare untuk memperkuat kerjasama jaringan, khususnya di wilayah domestik. Kerja sama tersebut sekaligus mengembangkan market share dan meningkatkan profitabilitas kedua perusahaan.

Direktur Utama Garuda Indonesia Pahala N. Mansury menilai kerja sama tersebut akan semakin memperluas jaringan penerbangan Garuda Indonesia dan memperbanyak destinasi baru khususnya di domestik. Pelanggan juga lebih banyak pilihan penerbangan.

“Kerjasama ini selain akan memperkuat network dari kedua maskapai juga akan meningkatkan market share, mengingat masih banyak kota kota yang memiliki pertumbuhan penumpang cukup potensial namun belum dijangkau oleh penerbangan Garuda Indonesia," ujar Pahala melalui keterangan tertulis, Rabu (16/5/2018).

Perjanjian kerja sama codeshare ini pertama kali dilakukan baik Garuda Indonesia Group dan Sriwijaya Group. Hal ini dianggap sebagai langkah awal kedua induk perusahaan untuk melakukan kerja sama yang lebih strategis di bidang lainnya ke depannya.

Pesawat Garuda terparkir di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (15/3/2018).KOMPAS.com/SAKINA RAKHMA DIAH SETIAWAN Pesawat Garuda terparkir di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (15/3/2018).

Sebagai tahap awal, kerja sama dilaksanakan melalui dua skema yang saling menguntungkan, yaitu skema perjanjian Special Prorate Agreement (SPA) dan Codeshare Agreement. Pembukaan rute-rute pada agreement tersebut akan dibagi dalam beberapa fase.

Adapun detail kerja sama itu yakni kerja sama Codeshare/SPA di rute-rute yang hanya diterbangi oleh salah satu maskapai. Misalnya, rute penerbangan tertentu dioperasikan oleh Sriwijaya dan dipasarkan oleh Garuda Indonesia. Berlaku juga sebaliknya.

Kemudian, kerja sama codeshare dengan mengombinasikan penerbangan yang dimiliki oleh kedua maskapai. Contohnya, untuk rute Jakarta-Sampit via Semarang dioperasikan oleh Garuda. Sementara rute Semarang-Sampit dioperasikan oleh Sriwijaya.

Melalui kerjasama tersebut, Garuda Indonesia atau Citilink akan menempatkan nomor penerbangan pada penerbangan yang dikerjasamakan dengan Sriwijaya atau NAM Air.

Sebaliknya, Sriwijaya/NAM Air juga akan menempatkan nomor penerbangnya pada penerbangan yang dikerjasamakan dengan Garuda Indonesia/Citilink.

Direktur Utama Sriwijawa Group, Chandra Lie menyampaikan bahwa kerjasama ini menjadi suatu catatan sejarah dalam dunia jasa penerbangan di Indonesia. Sebab, ada dua kekuatan maskapai besar yang bersinergi untuk membangun negeri.

”Komitmen kerjasama dalam pelayanan ini diharapkan akan membawa kontribusi positif buat kemajuan transportasi udara di Indonesia dan mengedepankan kepentingan pelanggan dalam melakukan perjalanannya dari Sabang hingga Merauke," kata Chandra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com