Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Morgan Stanley: 2020 Harga Minyak Bisa Tembus 90 Dollar AS Per Barel

Kompas.com - 17/05/2018, 11:37 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Sumber Bloomberg

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga minyak mentah diprediksi dapat menembus 90 dollar AS per barel pada tahun 2020 mendatang seiring dengan terbitnya peraturan pelayaran internasional baru yang akan segera diberlakukan.

Morgan Stanley dalam risetnya menjelaskan, melalui peraturan tersebut, kapal diwajibkan untuk menggunakan bahan bakar rendah sulfur sehingga akan meningkatkan permintaan atas poduk distilasi tingkat menengah, seperti diesel dan marine gas oil.

Peraturan ini akan mulai diberlakukan pada Januari 2020 mendatang. Menurut Morgan Stanley, hal ini akan meningkatkan permintaan terhadap minyak mentah.

"Kami memperkirakan akan terjadi permintaan berlebih terhadap produk disitilasi tingkat menengah yang juga akan menyeret harga minyak lebih tinggi," ujar analis Morgan Stanley Martijn Rats sebagaimana dikutip dari Bloomberg, Kamis (17/5/2018).

Peraturan yang diberlakukan oleh International Maritime Organization untuk mengurangi kandungan sulfur dalam bahan bakar kapal llaut dari 3,5 persen menjadi 0,5 persen merupakan upaya untuk mengurangi polusi udara yang mengakibatkan gangguan pernapasan dan hujan asam.

Peraturan ini akan mengakibatkan tingginya permintaan terhadap minyak mentah sementara bahan bakar dengan kandungan sulfur tinggi akan mengalami oversupply. Di sisi lain produsen minyak rendah sulfur harus dapat meningkatkan hasil produksi mereka untuk memenui kebutuhan IMO ini.

Lebih lanjut dijelaskan, Repsol SA, Reliance Industries Ltd., Valero Energy Corp, dan Tupras Turkiye Patrol Rafinerileri menjadi perusahaan yang paling diuntungkan oleh regulasi ini.

"Sistem pengolahan minyak pada perusahaan-perusahaan tersebut sangat diarahkan untuk kelas distilasi menengah dengan output kandungan sulfur yang rendah," ujar mereka dalam sebuah rilis.

Permintaan terhadap produk distilasi menengah telah meningkat secara bertahap. Pada tahun 2011, permintaan terhadap minyak jenis ini adalah 600.000 barel per hari, dan akan meningkat menjadi 800.000 barel per hari pada beberapa kuartal terakhir.

Pasar untuk produk ini pun mulai menunjukkan pengetatan, dengan stok diesel dan gas oil yang mulai menyusut di kawasan Eropa, Amerika Serikat, dan Asia.

Sementara harga minyak telah melonjak cukup tajam seiring dengan keputusan OPEC (Organization of Potreleum Exporting Countries) dan rentannya kondisi geopolitik AS dan Iran, peraturan IMO ini menambah daftar panjang penyebab meningkatnya harga minyak mentah dunia.

Ditunjukkan dengan Brent, sebagai patokan harga minyak global, harganya hampir mendekati 80 dollar AS per barel pada perdagangan di awal minggu ini, harga tertinggi setelah tahun 2014.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com