Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Masih Jeblok Usai Suku Bunga BI Naik, Ini Penyebabnya

Kompas.com - 18/05/2018, 21:13 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Keputusan Bank Indonesia (BI) yang menaikkan suku bunga acuan atau BI 7-Day Reverse Repo Rate 25 basis poin jadi 4,5 persen belum berdampak pada stabilisasi nilai tukar rupiah, seperti harapan awal.

Ada sejumlah hal yang dinilai mendorong pelemahan rupiah terhadap dollar AS pasca-kenaikan suku bunga acuan.

"Menurut saya, pelemahan rupiah pasca-keputusan BI kemarin turut juga dipengaruhi oleh koreksi di pasar keuangan seiring kenaikan imbal hasil surat utang pemerintah AS yang selanjutnya memicu permintaan dollar AS di pasar global," kata Vice President Economist PT Bank Permata Tbk Josua Pardede kepada Kompas.com, Jumat (18/5/2018).

Kenaikan imbal hasil surat utang pemerintah Amerika Serikat tercatat menyentuh level 3,07 persen, di mana itu merupakan level tertinggi untuk tahun ini. Selain itu, kenaikan suku bunga acuan turut dinilai berdampak pada pasar keuangan, yakni pasar saham dan pasar obligasi.

Baca juga: Kenaikan 25 bps Suku Bunga Acuan Belum Cukup untuk Topang Rupiah

Menurut Josua, pelaku pasar sudah memprediksi kenaikan suku bunga acuan sehingga obligasi ditransaksikan pada imbal hasil yang lebih tinggi, menyebabkan harga obligasi jadi turun.

Selain itu, kenaikan BI 7-DRRR mendorong kenaikan cost of borrowing, yang memengaruhi keuntungan perusahaan terbuka yang ujungnya berdampak pada pasar saham.

"Kenaikan suku bunga acuan dapat mendorong investasi pasar uang akan cenderung lebih atraktif di tengah fluktuasi di pasar keuangan," tutur Josua.

Adapun keputusan BI menaikkan suku bunga acuan dilakukan dalam rangka menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah tantangan kondisi global saat ini.

Tantangan yang dimaksud adalah normalisasi kebijakan moneter di Amerika Serikat yang direspons dengan pengetatan kebijakan moneter baik di negara maju maupun berkembang.

Dikutip dari data Bloomberg, rupiah di pasar spot sore ini melemah 0,7 persen atau 98 poin menjadi Rp 14.156 per dollar AS.

Sementara di Jisdor nilai tukar rupiah melemah ke posisi Rp 14.107 per dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com