Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maraknya Perusahaan Rintisan Jadi Gerbang Baru Kemunculan Miliarder

Kompas.com - 19/05/2018, 22:00 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Munculnya perusahaan rintisan yang bergerak di bidang teknologi atau startup dinilai memengaruhi pertumbuhan populasi miliarder di dunia pada tahun 2017.

Hal ini terungkap dalam sensus miliarder yang dilakukan Wealth-X, lembaga riset internasional yang fokus pada data masyarakat berpendapatan tinggi.

"Pada sektor teknologi, bertambahnya jumlah unicorn membuka peluang beberapa orang untuk masuk ke dalam kelas miliuner," demikian keterangan laporan Wealth-X yang diterima Kompas.com, Sabtu (19/5/2018).

Baca juga: Startup Jadi Kunci Tingkatkan Kesejahteraan Petani

Unicorn yang dimaksud adalah perusahaan rintisan dengan nilai valuasi lebih dari 1 miliar dollar AS per tahunnya.

Indikator lain perusahaan rintisan yang dianggap unicorn oleh Wealth-X adalah keberadaan investor besar yang menopang kegiatan startup tersebut dalam meraih kesuksesan.

Selain melalui kemunculan startup, Wealth-X juga menyinggung peran cryptocurrency yang berkontribusi pada keberadaan miliarder baru.

Baca juga: Investor Teraktif di Silicon Valley Mencari Startup Indonesia untuk Didanai

Salah satu yang disebut Wealth-X adalah Chris Larsen, miliarder yang kekayaannya bersumber dari cryptocurrency dengan total harta mencapai 5 miliar dollar AS.

Adapun faktor lain yang berkontribusi pada keberadaan miliarder di dunia tidak lepas dari kondisi global, kebijakan serta kondisi di masing-masing negara.

Wealth-X mencatat, pada 2017, ada 2.754 miliuner di dunia, di mana jumlah miliuner itu meningkat 14,9 persen dibanding sensus serupa tahun 2016.

Baca juga: 5 Startup Bertarung di Ajang Big Break APMF 2018

Secara keseluruhan, total kekayaan miliarder tersebut mencapai 9,2 triliun dollar AS atau setara Rp 128.800 triliun (kurs Rp 14.000 per dollar AS).

Total kekayaan para miliarder di dunia itu lebih dari 9 kali lipat Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia tahun 2017 yang mencapai 1 triliun dollar AS atau sekitar Rp 14.000 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com