Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fintech Amartha Bidik Segmen Perempuan karena...

Kompas.com - 22/05/2018, 17:36 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Palupi Annisa Auliani

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com
—Perempuan disebut lebih patuh membayar pinjaman daripada laki-laki. Data tersebut menjadi salah satu alasan bagi Amartha Mikro Fintech memilih segmen perempuan dengan tingkat ekonomi rendah sebagai pasar usahanya.

"Ada riset mengenai pembiayaan ke perempuan lebih disiplin dan kredit macet lebih rendah. Hasil riset itu ternyata juga berlaku di Indonesia," ujar CEO dan Founder Amartha, Andi Taufan Garuda Putra, di Conclave Wijaya, Jakarta Selatan, Selasa (22/5/2018).

Menurut Taufan, sasaran utama mereka adalah para perempuan yang membutuhkan dana untuk menjalankan usaha kecil di sekitar rumah.

Baca juga: Fintech Amartha Tawarkan Peluang Investasi P2P Lending

Taufan mengatakan, perusahaannya mencoba berbeda dari perusahaan peer-to-peer lainnya sekaligus mendorong perempuan memiliki usaha sendiri untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Adapun data riset yang Taufan sebut itu terbukti pula dengan angka kredit bermasalah di perusahaannya yang hanya berkisar 0,1-0,2 persen. Tingkat kepatuhan para nasabahnya juga mencapai 99,84 persen.

Amartha mengembangkan sistem yang relatif unik. Mereka meminta para nasabahnya membuat kelompok beranggotakan 10-20 perempuan yang tinggal berdekatan atau lingkungan terdekat.

Kelompok ini akan saling menjaga, termasuk soal pembayaran cicilan pinjaman.

Baca juga: Jamin Keamanan Pembiayaan, Fintech Amartha Gandeng Jamkrindo

"Sistem pembiayaan dalam bentuk kelompok. Jadi, saat ada satu orang yang ada kesulitan bayar angsuran, kelompoknya saling melindungi, urunan menyelesaikan masalahnya," kata Taufan.

Model tersebut dinilai cocok dengan segmen ibu-ibu yang tumbuh bersama dalam lingkungan tetangga. Jadi, mereka bisa lebih selektif memilih anggota untuk diajak bergabung dalam kelompok peminjam ke Amartha.

"Mereka bisa screening yang layak dapat pembiayaan dari Amartha," kata Taufan.

Saat ini Amartha mengklaim telah memberdayakan hampir 105.000 usaha mikro perempuan pedesaan. Alasan Amartha menyasar perempuan sebagai peminjam agar bisa memberi manfaat secara langsung bagi keluarganya.

Meski sang ayah bekerja, para ibu tetap bisa menghasilkan uang meski sehari-hari hanya di rumah. Selain itu, perempuan termasuk segmen yang termajinalkan. Rentang kesetaraan antara perempuan dan laki-laki di sektor ekonomi masih terlampau jauh.

"Kita mau bekerja jauh di situ supaya mendorong pemberdayaan perempuannya lebih baik lagi. Istri ikut andil menghidupi keluarga dan saling support," kata Taufan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com