Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mentan: Ekspor Buah Indonesia Naik 24 Persen

Kompas.com - 23/05/2018, 17:37 WIB
Kontributor Jember, Ahmad Winarno,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JEMBER, KOMPAS.com - Memasuki pertengahan tahun 2018, ekspor buah dari Indonesia ke sejumlah negara mengalami peningkatan. Demikian disampaikan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, usai melakukan penanaman buah nusantara di Arum Sabil City Forest, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Rabu (23/5/2018).

Menurut Amran, dibandingkan dengan tahun sebelumnya, ekspor buah Indonesia saat ini mengalami kenaikan sekitar 24 persen, dan sudah merambah ke sejumlah negara, baik di Asia maupun di Benua Eropa.

“Jadi kondisi tersebut, ekspor kita jauh lebih baik dibandingkan 10 tahun terakhir,” ungkapnya.

Ada beberapa jenis buah yang diminati oleh sejumlah negara, seperti kelapa bulat, manggis, pisang, dan durian.

Baca juga: Masalah Klasik Sebabkan Harga Buah Lokal Mahal

“Untuk durian, jenis musang king yang paling banyak permintaan, terutama dari China, harganya cukup mahal disana,” katanya.

Untuk itulah, Amran mendorong masyarakat untuk terus melakukan penanaman buah, seperti yang dilakukan Ketua Dewan Pembina APTRI, Arum Sabil.

“Prospek ekspor buah kita sangat baik. Ini ada yang unik tanaman durian milik Pak Arum, ada tiga akar yang menopang satu pohon, ini akan kita kembangkan karena produktifitasnya pasti luar biasa,” ucapnya.

Sementara itu, Ketua Dewan Pembina APTRI, Arum Sabil, menyambut baik rencana Menteri Pertanian, untuk mengembangkan jenis buah nusantara. “Kita ini sesungguhnya sangat kaya akan buah, dan buah kita tidak kalah dengan buah impor,” ungkapnya.

Baca juga: Mencoba Wangi Keuntungan Bisnis Bibit Durian Musang King

Hanya saja, ketika memasuki musim buah dan panen raya, harga buah jatuh dan petani sangat dirugikan atas kondisi tersebut.

“Nah, kita akan dorong pemerintah untuk memperbanyak industri pengolahan buah. Dengan indsutri pengolahan tersebut, diharapkan saat panen raya, harga buah tidak anjlok karena ada nilai tambah berupa produk olahan,” tutup Arum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com