Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

APTRI: Petani Tebu di "Jurang Kematian"

Kompas.com - 24/05/2018, 04:22 WIB
Kontributor Jember, Ahmad Winarno,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JEMBER, KOMPAS.com - Pusat Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) menyatakan bahwa kondisi petani tebu dan industri gula nasional sangat memprihatinkan. Diibaratkan, saat ini sudah berada di jurang kematian.

“Ada masalah serius yang dialami petani tebu secara nasional, pasca-keputusan Menteri Perdagangan, yang mengeluarkan keputusan penetapan harga gula petani sebesar Rp 9.700 per kilogram,” ungkap Ketua Dewan Penasehat Pusat Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI), HM Arum Sabil, Rabu (23/5/2018).

Baca: Kata Direktur Utama PT RNI Soal Produksi Gula yang Tidak Stabil

Arum menambahkan, keputusan tersebut cukup mengagetkan seluruh petani tebu. Sebab antara harga pembelian yang ditetapkan pemerintah dengan biaya produksi nyaris seimbang, bahkan dibawah biaya produksi yang dikeluarkan petani.

“Biaya produksi yang dikeluarkan petani tebu per kilogramnya mencapai Rp 9.500 per kg, bahkan yang ekstrim ada yang mencapai Rp 12.000 per kg, bisa dibayangkan seperti apa kondisi petani,” keluhnya.

Ada beberapa persoalan serius yang saat ini dihadapi petani tebu, di antaranya kualitas bibit yang tidak memadai, kemudian sarana produksi pertanian yang sering terlambat, lalu irigasi yang tidak baik.

“Belum lagi persoalan pupuk yang juga menjadi kendala, dan problem revitalisasi pabrik gula,” ungkap Arum.

Atas persoalan tersebut, Arum mengaku sudah menyampaikan kepada Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman.

“Kami sudah sampaikan kepada Pak Amran, Menteri Pertanian, dan beliau tadi mengatakan kepada kami, akan segera membahas dalam rapat koordinasi bersama kementrian terkait dan Kemenko Perekonomian. Semoga saja ada kabar baik bagi para petani,” harapnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Konflik Iran Israel Memanas, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Konflik Iran Israel Memanas, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Whats New
Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Whats New
PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Whats New
Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Whats New
LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

Whats New
Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com