Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Susi: Pelemahan Rupiah Untungkan Eksportir Hasil Perikanan

Kompas.com - 24/05/2018, 06:05 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengungkapkan tren pelemahan rupiah yang terjadi belakangan ini di sisi lain berpotensi menguntungkan ekspor hasil perikanan.

Susi juga berharap dari momentum tersebut, surplus neraca perdagangan hasil perikanan pada kuartal II 2018 bisa tumbuh lebih tinggi.

"Surplusnya pasti akan lebih besar lagi. Kami harapkan kuartal II akan jauh lebih bagus tentunya," kata Susi saat buka puasa bersama wartawan di rumah dinasnya, Jakarta Selatan, Rabu (23/5/2018).

Baca: Susi Targetkan Produksi 800 Ton Per Tahun Kakap Putih dari KJA Offshore Pangandaran

Neraca perdagangan hasil perikanan per kuartal I 2018 mengalami surplus sebesar 1 miliar dollar AS. Susi berharap, surplus neraca perdagangan hasil perikanan pada kuartal II tahun ini dan seterusnya semakin meningkat, ditambah pengusaha secara otomatis dinilai akan memanfaatkan momentum pelemahan rupiah terhadap dollar AS.

"Pasti orang akan lebih senang mengekspor barangnya, itu otomatis. Sebenarnya, untuk ekspor perikanan, lebih baik dollar-nya naik," tutur Susi.

Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada Rabu pukul 17.00 menembus level Rp 14.209 atau melemah 0,47 persen di pasar spot. Tekanan terhadap rupiah ini terkait respons pelaku pasar terhadap rilis notulensi hasil rapat Federal Open Market Committee (FOMC) yang dilaksanakan Rabu malam waktu Indonesia.

Sementara dari 2015, surplus neraca perdagangan hasil perikanan terus mengalami kenaikan. Untuk tahun 2015, neraca perdagangannya surplus 3,57 miliar dollar AS (ekspor 3,94 miliar dollar AS dan impor 0,38 miliar dollar AS), tahun 2016 surplus 3,76 miliar dollar AS (ekspor 4,17 miliar dollar AS dan impor 0,41 miliar dollar AS), serta tahun 2017 surplus 4,04 miliar dollar AS (ekspor 4,51 miliar dollar AS dan impor 0,47 miliar dollar AS).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Heboh Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Heboh Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Whats New
KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Whats New
Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Work Smart
Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Whats New
Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Whats New
OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

Whats New
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Whats New
LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Whats New
Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Whats New
Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com