Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dilantik Jadi Gubernur BI, Ini PR yang Menanti Perry Warjiyo

Kompas.com - 25/05/2018, 04:04 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comPerry Warjiyo dilantik sebagai Gubernur Bank Indonesia (BI) Kamis (24/5/2018) ini. Setumpuk pekerjaan rumah yang harus diselesaikan menantinya.

Ekonom Institute for Development of Economic and Finance (INDEF) Bhima Arya Yudhistira mengatakan, stabilisasi nilai rupiah menjadi salah satu hal yang perlu diperhatikan oleh gubernur yang baru menjabat ini.

"Sejak awal tahun 2018 rupiah sudah melemah 4,62 persen (ytd). Respon BI sebelumnya yang terlambat menyesuaikan bunga acuan harus disikapi oleh Gubernur BI yang baru," ujarnya melalui pesan singkat kepada Kompas.com.

Dia menyebutkan, salah satu langkah strategis dalam menjaga stabilitas rupiah adalah dengan konsisten menerapkan intervensi cadangan devisa.

Baca juga: Perry Warjiyo Resmi Gubernur BI, Bankir dan Ekonom Optimistis

Selanjutnya, jika rupiah melemah hingga Juni serta ruang kenaikan bunga acuan masih memungkinkan, BI bisa menaikkan kembali BI 7 Days Reverse Repo Rate (BI7DRRR) sebanyak 25 basis point (bps).

BI di bawah kepemimpinan Perry juga diharap dapat menjaga inflasi tetap rendah melalui berbagai bauran kebijakan serta koordinasi antar stakeholder.

"Salah satu hal yang bisa dilakukan BI adalah memperkuat koordinasi TPID (Tim Pemantauan dan Pengendalian Inflasi Daerah)," lanjutnya.

Menurut dia, pemerintah daerah harus berperan aktif untuk menjaga pasokan dan harga pangan karena volatile food merupakan komponen paling besar yang mendorong inflasi, terutama ketika Ramadhan dan Lebaran.

Baca juga: Gubernur BI Yakin Kondisi Ekonomi Indonesia Bisa Bikin Rupiah Menguat

Selain itu, sebagai Bank Sentral menurut dia memiliki fungsi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

"Tidak sekedar bermain aman dengan utak atik instrumen moneter agar stabilitas keuangan terjaga, namun juga harus pro growth policy. Sebagai contoh BI perlu merelaksasi loan to value agar DP kredit rumah dan kendaraan bermotor bisa lebih murah lagi," katanya.

Dengan diterapkannya hal tersebut diharapkan pertumbuhan kredit dan industri dapat meningkat, serta perekonomian bisa tumbuh di atas 5,1 persen.

Bhima juga beranggapan, Perry sebaiknya mempermudah perizinan fintech e-payment dengan melakukan penyederhanaan prosedur (single window policy) untuk memajukan industri fintech.

"Harusnya BI bisa. Pak Perry harus jadi Gubernur BI berjiwa milenial yang paham perubahan teknologi keuangan," ujar Bhima.

Yang terakhir, BI perlu mengembangkan sistem pembayaran yang aman dan efisien. Setelah sebelumnya mengeluarkan peraturan mengenai Gerbang Pembayaran Nasional (GPN), implementasi penggunaan GPN juga perlu diawasi dan berhati-hati.

"Salah satunya mengukur kemampuan perusahaan switching dalam melindungi data dan keamanan transaksi nasabah bank," tukas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Whats New
Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Whats New
Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan 'Smart City' di Indonesia

Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan "Smart City" di Indonesia

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Whats New
Cara Langganan Biznet Home, Biaya, dan Area Cakupannya

Cara Langganan Biznet Home, Biaya, dan Area Cakupannya

Spend Smart
9,9 Juta Gen Z Tak Bekerja dan Tak Sedang Sekolah, Menko Airlangga: Kita Cari Solusi...

9,9 Juta Gen Z Tak Bekerja dan Tak Sedang Sekolah, Menko Airlangga: Kita Cari Solusi...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com