Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bandara Kertajati dan Harapan Pertumbuhan Ekonomi di Jawa Barat

Kompas.com - 25/05/2018, 08:23 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati menggelar soft launching pada Kamis (24/5/2018).

Soft launching bandara yang terletak di Kabupaten Majalengka itu ditandai dengan pendaratan perdana oleh pesawat kepresidenan yang ditumpangi Presiden Joko Widodo.

“Alhamdulliah sudah kita saksikan pendaratan resmi yang pertama pesawat turun di Bandara Internasional Kertajati setelah kemarin ada percobaan-percobaan yang dilakukan," ujar Jokowi.

Baca: "Aerocity" di Bandara Kertajati Akan Lebih Besar dari India

Bandara yang memiliki luas 1.800 hektar itu rencananya baru akan melayani penerbangan komersil pada 8 Juni. Sudah ada tiga maskapai yang siap melayani penerbangan di bandara itu.

Adapun ketiga maskapai tersebut, yakni Citilink, Lion Air dan Wings Air. Untuk permulaan, bandara yang memiliki kapasitas lima juta penumpang per tahun ini akan melayani rute Surabaya dan Denpasar.

Jokowi berharap, pembangunan bandara ini dapat meningkatkan perekonomian masyarakat Jawa Barat khususnya di Kabupaten Majalengka.

Nantinya, bandara ini akan terintegrasi dengan Pelabuhan Patimban di Subang. Saat ini pemerintah tengah membangun Tol Cisumdawu (Cileunyi-Sumedang-Dawuan) sepanjang 60 kilometer untuk dijadikan akses ke bandara tersebut.

Pemerintah juga menginginkan bandara ini bisa terhubung dengan kereta api. Namun, saat ini bandara terbesar kedua di Indonesia ini baru terhubung dengan Tol Cipali.

“Integrasi akan memberikan fasilitas pelayanan kepada investor, investasi-investasi yang masuk dan itu kita beharap pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat akan bisa ditingkatkan lebih baik," kata Jokowi.

Baca: Menhub Sebut Bandara Kertajati Terbesar Kedua Setelah Soekarno-Hatta

Jokowi pun mengapresiasi model pendanaan bandara senilai Rp 2,6 triliun ini. Diharapkan, pembangunan bandara ini bisa menjadi proyek percontohan pembangunan infrastruktur di Indonesia.

Hal ini disebabkan pembangunannya melibatkan banyak pihak, yakni pemerintah daerah, pemerintah pusat dan swasta.

“Model pembangunan seperti ini akan kita lakukan di daerah lain agar terjadi percepatan pembangunan yang dirasakan masyarakat,” ujar Jokowi.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, nantinya bandara ini akan menjadi salah satu bandara tersibuk di Indonesia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com