Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Izinkan ZTE Kembali Berbisnis bila Bayar Denda Rp 18,2 Triliun

Kompas.com - 28/05/2018, 07:20 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

WASHINGTON, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump akan mengizinkan ZTE Corp untuk kembali menjalankan bisnisnya di negaranya, bila produsen alat telekomunikasi China itu memenuhi syaratnya.

Seperti dikutip Kompas.com dari Bloomberg, Senin (28/5/2018), Trump meminta ZTE untuk membayar denda sebesar 1,3 miliar dollar AS atau sekitar Rp 18,2 triliun (kurs Rp Rp 14.000 per dollar AS, mengubah manajemen dan pimpinannya, serta menyediakan garansi keamanan tingkat tinggi.

Selain itu, ZTE juga harus mempekerjakan orang AS untuk mengawasi jalannya operasi perusahaan.

Jika ZTE setuju dalam kesepakatan tersebut, Kementerian Perdagangan AS akan mencabut peraturan yang telah mematikan bisnis ZTE, salah satunya pemotongan pasokan oleh pemasok terbesarnya di AS, Qualcomm.

Baca juga: China Siap Terima Produk Halal dari Indonesia

Namun, keputusan mengenai ZTE dianggap terlalu tergesa-gesa oleh beberapa pihak dan dianggap dapat menuai kritik dari Kongres.

"Keputusan mengenai ZTE cukup mengejutkan," ujar Chief Economist PGIM Fixed Income, Nathan Sheets.

"Kesepakatan ini nantinya akan berarti cukup besar bagi China. Dan itu artinya kita harus mendapatkan sesuatu sebagai imbal hasil," tambah dia.

Pada 2-4 Juni ini, Menteri Perdagangan AS Willbur Ross berencana melawat ke China. Pihak China telah mempersiapkan kasus ZTE sebagai prioritas untuk dibahas.

Sebelumnya, pemerintah AS telah melakukan kompromi dengan China untuk mengimpor produk-produk Amerika, terutama dari komoditas pertanian dan energi.

Sebagai informasi, kasus ZTE tersebut dimulai pada tahun 2016 saat AS menganggap perusahaan itu menjual produk teknologi AS kepada Iran.

Tahun 2017 dibuat kesepakatan, ZTE harus membayar denda 1,2 miliar dollar AS serta memberikan pinalti untuk pekerja mereka yang terlibat di dalam transaksi tersebut. Jumlah denda ini adalah yang terbesar yang pernah diberikan untuk kasus ekspor di AS.

Namun, menurut Kementerian Perdagangan AS, ZTE justru memberikan bonus untuk pegawainya yang terlibat dalam transaksi ilegal tersebut, dan sama sekali tidak memberikan surat teguran. Karena ZTE dinilai telah berbohong kepada otoritas AS, mereka pun akhirnya dilarang berbisnis di AS selama 7 tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Work Smart
Konflik Iran-Israel, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Konflik Iran-Israel, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Whats New
Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Whats New
PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Whats New
Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Whats New
LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

Whats New
Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com