Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditopang Saham Perusahaan Energi, Wall Street Ditutup Menghijau

Kompas.com - 31/05/2018, 07:07 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga saham bursa AS ditutup hijau saat pasar saham Amerika, Wall Street, di tutup Rabu, (30/5/2018) waktu setempat.

Harga saham sektor energi menjadi faktor utama merangkaknya nilai harga saham di Wall Street. Sementara itu, untuk saham perbankan atau keuangan yang sempat lesu, mulai rebound.

Indeks Down Jones Industrial Average melonjak 306,33 poin atau 1,26 persen menjadi 24.667,78. Sementara itu indeks S&P 500 meningkat 34,15 menjadi 2724,01, atau naik 1,2 persen dan indeks Nasdaq Composite naik 65,86 poin atau 0,89 persen menjadi 7.462,45.

Imbal hasil US Treasury yang merangkak naik di level 2,8 persen mendrongkrak nilai saham di sektor keuangan yang sempat susut pada penutupan hari sebelumnya.

Selain itu, harga minyak yang juga turun hingga leih dari 2 persen menjadi 68,21 dollar AS per barel mengakhir masa-masa sell-off dan meningkatkan harga saham perusahaan-perusahaan energi.

Sementara itu, indeks harga saham berrkapitalisasi rendah seperti Russel 2000 diuntungkan dengan adanya ketidakpastian dalam kondisi perdagangan Amerika. Russell 2000 meningkat 1 persen, peningkatan tertingginya selama ini.

Sebelum pasar dibuka, pemerintah Amerika melaporkan pertumbuhan ekonomi Amerika sedikit melambat melenceng dari yang telah diperkirakan pada kuartal I lalu.

Selain itu, iklim bisnis Amerika juga telah menambah 178.000 pekerjaan di bulan Mei, berdasarkan hasil survai swasta yang dikutip melalui FoxBusiness.

The Fed juga melaporkan melalui Beige Book, perekonomian Amerika mengalammi sedikit ekspansi di akhir April dan Mei denganpenyesuaian terhadap pola pertumbuhan di beberapa sektor.

Membaiknya iklim pasar modal Amerika pada Rabu ini berkebalikan dengan kondisi pada Selasa lalu yang sempat anjlok selepas pemerintahan Italia sempat menunjukkan tanda-tanda tidak lagi akan menggunakan mata uang Euro, yang akan mengggoyahkan ekonomi Eropa, dan tentu memengaruhi Amerika.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Laba Emiten BRPT Milik Prajogo Pangestu Merosot, Ini Penyebabnya

Laba Emiten BRPT Milik Prajogo Pangestu Merosot, Ini Penyebabnya

Whats New
Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

Earn Smart
Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Whats New
Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Whats New
Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Earn Smart
KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com