Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Rini Berharap Tak Ada Lagi BUMN yang Merugi

Kompas.com - 01/06/2018, 21:38 WIB
Ridwan Aji Pitoko,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

PATI, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno berharap tidak akan ada lagi perusahaan BUMN yang merugi pada akhir 2018.

Hal itu disampaikan Rini ketika menyambangi Pesantren Maslakul Huda di Desa Kajen, Pati, Jawa Tengah, Jumat (1/6/2018).

"Ketika saya masuk jadi Menteri BUMN pada 2014, dari 143 perusahaan ada 24 perusahaan yang merugi. Akhir 2017, dari 24 itu berkurang jadi 13 perusahaan. Mohon doanya santriwati semua akhir 2018 enggak ada lagi yang rugi," tutur Rini di hadapan para santri.

Saat itu, Menteri Rini menjawab pertanyaan salah seorang santriwati bernama Karina.

Rini ditanya apakah Kementerian BUMN akan merugi jika perusahaan-perusahaan BUMN yang dipimpinnya mengalami kerugian.

"Jadi semua perusahaan BUMN itu dihitung semuanya, baik yang rugi maupun yang untung. Akhir 2017 kemarin, keuntungan BUMN mencapai Rp 186 triliun, padahal masih ada 13 perusahaan yang merugi," papar Rini.

Oleh karena itu, Rini memohon doa para santriwati Ponpes Maslakul Huda agar Kementerian BUMN semakin sehat dan memberikan dampak bagi seluruh rakyat Indonesia.

Sebelum ke Ponpes Maslakul Huda, Rini beserta Plt Dirut Pertamina Nicke Widyawati, Dirut BRI Suprajarto, Dirut BNI Baiquni, Dirut BTN Maryono, dan Dirut PT PP Lukman Hidayat mengunjungi PAUD An-Nismah di desa yang sama.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com