Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saham Apple dan Amazon Sentuh Level Tertinggi, Wall Street Hijau

Kompas.com - 05/06/2018, 06:59 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

NEW YORK, KOMPAS.com - Pasar saham Amerika Serikat (AS), Wall Street ditutup menguat pada Senin, (4/6/2018) waktu setempat. Sentimen positif muncul dari menguatnya laporan ketenagakerjaan Amerika pada Jumat (1/6/2018) lalu.

Dow Jones Industrial Average kembali memasuki wilayah positifnya tahun ini dengan meningkat hingga 178,84 poin atau 0,72 persen ke level 24.813,69. Empat perusahaan yang termasuk dalam Dow Jones seperti Apple, Amazon, Microsot dan Netflix bahkan menyentuh level tertinggi mereka tahun ini.

Sementara untuk S&P 500, naik 12,25 poin atau 0,4 persen menjadi 2.746,87.  Kemudian Nasdaq Composite melonjak 52,13 poin atau 0,69 persen menjadi 7.606,46.

Menguatnya indeks harga-harga saham Wall Street dipengaruhi kondisi perdagangan saham dan laporan ketenaga kerjaan AS pada Jumat lalu yang sama-sama kuat.

Baca juga: Produsen Indomie Bagikan Dividen Rp 162 Per Saham

AS berhasil mempekerjakan 223.000 pekerja pada bulan Mei, membuat tingkat pengangguran turun 3,8 persen. Angka ini adalah yang terendah setelah 18 tahun.

Hasil laporan ketenagakerjaan yang positif mengindikasikan kondisi perekonomian Amerika masih memiliki banyak ruang untuk terus melaju di tengan kuatnya sentimen yang terus dihembuskan Gedung Putih.

Dikutip melalui Foxbusiness, akhir pekan lalu, menteri-menteri yang berasal dari Canada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang dan Inggris menyuarakan kekhawatiran dan kekecewaan mereka terhadap keputusan AS untuk menerapkan tarif terhadap impor produk baja dan alumunium yang berasal dari Kanada, Uni Eropa, dan Meksiko.

Kebijakan tarif dan perdagangan nampaknya akan mendominasi perbincangan dalam pertemuan pemimpin-pemimpin negara yang termasuk dalam G7 pada Jumat dan Sabtu besok di Kanada.

Sebagai informasi, permintaan pesanan pabrik di Amerika untuk bulan April 2018 merosot 0,8 persen, lebih rendah dari yang telah diprediksi karena rendahnya permintaan terhadap armada pesawat terbang. Sementara untuk permintaan terhadap barang baru meningkat tipis sebesarn 1,7 persen pada bulan Maret 2018 jika dibandingkan dengan bulan lalu yang mengalami peningkatan 1,6 persen.

Adapun harga minyak terkoreksi 1,6 persen atau 1,06 dollar AS menjadi 64,75 dollar AS per barel. Berdasarkan data yang dirilis oleh US Energy Informastion Administration, pada bulan Maret, produksi minyak AS meningkat menjadi 10,47 juta barrel per hari.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com