Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah dan DPR Sepakati Asumsi Makroekonomi untuk RAPBN 2019

Kompas.com - 05/06/2018, 14:07 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah, Bank Indonesia, dan DPR menyepakati sejumlah poin asumsi makroekonomi sebagai pendahuluan pembahasan RAPBN 2019.

Sebelum muncul kata sepakat di antara mereka, sempat terjadi pembahasan panjang mengenai range pertumbuhan ekonomi dan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.

Pantauan Kompas.com dalam rapat kerja di DPR pada Selasa (5/6/2018), Kementerian Keuangan menulis rentang pertumbuhan ekonomi untuk asumsi makroekonomi 2019 sebesar 5,4 sampai 5,8 persen.

Perkiraan nilai tukar rupiah dipatok Rp 13.700 sampai Rp 14.000 serta sasaran inflasi 2,5 sampai 4,5 persen.

Sementara dari Bank Indonesia, menargetkan pertumbuhan ekonomi tahun 2019 pada rentang 5,2 sampai 5,6 persen. Untuk nilai tukarnya ada pada kisaran Rp 13.800 sampai Rp 14.100 dan sasaran inflasi sama dengan usulan Kementerian Keuangan, yaitu 2,5 hingga 4,5 persen.

Sejumlah anggota Komisi XI mempertanyakan target pertumbuhan ekonomi yang diusulkan Kemenkeu. Sebagian besar di antaranya menilai target tersebut terlalu tinggi, ditambah adanya ketidakpastian global yang membuat dinamika pada kondisi perekonomian dunia.

"Kalau lihat tahun-tahun sebelumnya, pemerintah tidak pernah mencapai target untuk pertumbuhan ekonominya. Selalu di bawah," kata salah satu anggota dewan.

Melalui masukan para anggota dewan, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati kemudian setuju dengan usulan agar target pertumbuhan ekonomi 2019 mengikuti usulan dari Bank Indonesia, yakni dalam rentang 5,2 sampai 5,6 persen. Sedangkan untuk nilai tukar rupiah, disepakati menggunakan usulan Kemenkeu dari Rp 13.700 sampai Rp 14.000.

Adapun untuk poin asumsi makroekonomi lain yang disepakati adalah suku bunga SPN 3 bulan sebesar 4,6 sampai 5,2 persen, kemudian Tingkat Pengangguran Terbuka sebesar 4,8 sampai 5,2 persen, tingkat kemiskinan 8,5 sampai 9,5 persen, gini ratio 0,38 sampai 0,39, lalu Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebesar 71,98.

Melalui asumsi yang telah disepakati, pemerintah bersama dewan akan melanjutkan pembahasan untuk RAPBN 2019 ke tahap berikutnya.

Melchias Marcus Mekeng selaku pimpinan rapat kerja bersama memutuskan rapat masih akan dilanjutkan hingga Agustus 2018 nanti sebelum membahas postur RAPBN 2019 secara lebih detail.

Dengan demikian, berikut adalah rangkuman asumsi RAPBN 2019

Nilai tukar rupiah : Rp 13.700 sampai Rp 14.000
Inflasi : 2,5-4,5 persen
Pertumbuhan ekonomi : 5,2-5,6 persen
Suku bunga SPN 3 bulan : 4,6-5,2 persen,
Tingkat Pengangguran Terbuka : 4,8-5,2 persen
Tingkat kemiskinan : 8,5-9,5 persen
Rasio gini: 0,38-0,39
Indeks Pembangunan Manusia (IPM): 71,98.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com