Realisasi Penarikan Uang di BI Selama Ramadhan Capai Rp 110 Triliun

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia memrediksi kebutuhan uang kartal masyarakat untuk periode Lebaran tahun 2018 ini meningkat menjadi 15,3 persen dari rata-rata 5 tahun sebelumnya.

Realisasi penarikan uang di BI selama periode Ramadhan dan Lebaran 2018 hingga Selasa (5/6/2018) mencapai Rp 110 triliun.

"Kalau kita lihat realisasi penarikan uang dari BI di Ramadhan outflow-nya sampai 5 Juni ini Rp 110 triliun atau 58,4 persen dari proyeksi, yang sebesar Rp 188,2 triliun. Biasanya minggu keempat sebelum Idul Fitri orang rebutan menukarkan uang," ujar Deputi Gubernur BI, Rosmaya Hadi, di Gedung BI, Rabu (6/6/2018).

(Baca: BI Buka 1000 Lokasi Buat Tukar Duit Pecahan Kecil)

Untuk realisasi penarikan uang berdasarkan kegiatan, imbuhnya, sebagian besar berupa penarikan perbankan di satuan kerja kas sebesar Rp 95,7 triliun atau 87,0 persen dari total penarikan.

Sementara, penarikan bank melalui kas titipan sebanyak Rp 13,5 triliun atau 12,3 persen dari keseluruhan kegiatan penarikan.

Ada pun penukaran melalui kas keliling berkontribusi sebesar 0,7 persen atau Rp 760,8 miliar terhadap keseluruhan uang yang keluar dari Bank Indonesia.

Rosmaya mengatakan, proporsi uang beredar selama Ramadhan dan Lebaran adalah 25 persen dari keseluruhan uang kartal yang beredar sepanjang tahun.

(Baca: Penuhi Kebutuhan Lebaran, BRI Siapkan Rp 62 Triliun)

"Untuk posisi uang yang diedarkan secara keseluruhan, hingga Selasa 5 Juni 2018 sebesar Rp 745,9 triliun. Posisi uang tersebut meningkat Rp 88,3 triliun atau 13,4 persen dibandingkan sebelum ramadhan yang tercatat Rp 657,6 triliun pada 16 Mei lalu," ujar Rosmaya.

Wilayah dengan realisasi penukaran uang paling tinggi berada di Jawa, dengan realisasi uang beredarnya mencapai Rp 47,1 triliun.

Khusus wilayah Jabodetabek realisasinya mencapai Rp 27,9 triliun, Sumatera mencapai Rp 18,3 triliun, dan Kawasan Timur Indonesia mencapai Rp 17,7 triliun.