Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Indonesia Optimistis Konsumsi Tumbuh Positif

Kompas.com - 06/06/2018, 22:11 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Kurniasih Budi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi Gubernur Bank Indonesia Dody Budi Waluyo menilai, konsumsi rumah tangga akan membaik.

Dengan demikian, proyeksi pertumbuhan ekonomi pada 2018 diperkirakan masih sesuai perkiraan BI sebelumnya, yaitu 5,1 hingga 5,5 persen.

Di satu sisi, kenaikan suku bunga acuan atau BI 7-Day Repo Rate yang kini jadi 4,75 persen menjadi tekanan terhadap pertumbuhan ekonomi.

"Pendorongnya akan lebih banyak dari investasi, domestic demand akan banyak di situ. Salah satunya juga kalau melihat konsumsi, menurut perkiraan BI, akan lebih baik," kata Dody Budi Waluyo, Rabu (6/6/2018).

(Baca: THR dan Gaji ke-13 PNS Dinilai Tak Serta Merta Dorong Konsumsi Rumah Tangga)

Menurut dia, konsumsi rumah tangga sebagai komponen yang paling berpengaruh dalam struktur pertumbuhan ekonomi Indonesia akan meningkat seiring dengan pelaksanaan sejumlah event hingga akhir tahun ini.

Kegiatan-kegiatan akbar yang berdampak besar di antaranya pilkada, Asean Games, dan forum internasional seperti IMF-World Bank Group Annual Meeting.

"Perlu diingat, pertumbuhan kita paling banyak berasal dari konsumsi, sehingga kenaikan sedikit dari konsumsi bisa mendorong pertumbuhan kita lebih baik," ujar Dody.

Selain daya dorong dari konsumsi, investasi juga memegang peranan penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi 2018.

(Baca: Jokowi Ungkap 3 Tahapan Investasi Besar dalam Pemerintahannya)

Penyebabnya, ia melanjutkan, pemerintah masih akan terus menggenjot investasi untuk mengejar ketertinggalan pembangunan infrastruktur.

"Kami masih optimis, meski kenaikan suku bunga akan sedikit menurunkan koreksi kami atas proyeksi di awal tahun, tapi tidak akan mengubah dari sisi range 5,1 sampai 5,5 persen," katanya.

Keyakinan Dody itu didukung oleh hasil Survei Konsumen Mei 2018 Bank Indonesia, di mana optimisme konsumen mengalami peningkatan.

Hal tersebut tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Mei sebesar 125,1 di mana posisinya lebih tinggi dari IKK pada April sebesar 122,2.

(Baca: THR "Cair" Ekonomi Kuartal II Diyakini Tumbuh 515 Persen)

Keyakinan konsumen yang lebih tinggi didorong oleh peningkatan Indeks Kondisi Ekonomi (IKE) saat ini, utamanya Indeks Penghasilan dan Indeks Pembelian Barang Tahan Lama.

Peningkatan itu didorong dengan adanya Tunjangan Hari Raya (THR) dan suasana menjelang hari raya Idul Fitri.

Namun, pelemahan pada Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) dibanding bulan sebelumnya yang didasari melemahnya ekspetasi kegiatan usaha 6 bulan mendatang.

Hasil survei juga mengindikasikan penurunan tekanan inflasi yang tercermin dari Indeks Ekspektasi Harga (IEH) 3 bulan mendatang sebesar 180,0 atau lebih rendah dari 183,6 pada bulan sebelumnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com