Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembelian "Smartphone" dan Mobil Meningkat Selama Ramadhan

Kompas.com - 07/06/2018, 09:40 WIB
Ridwan Aji Pitoko,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bulan Ramadan menjadi momentum bagi peningkatan pembelian smartphone dan mobil baru. Hal itu terungkap dalam hasil riset terbaru Nielsen Indonesia.

"Keinginan untuk tampil beda di Hari Raya dan adanya dana THR mendorong keinginan konsumen untuk membeli perangkat smartphone baru atau bahkan melakukan upgrade kendaraan," tutur Executive Director Media Business Nielsen Indonesia Hellen Katherina di Kantor Nielsen Indonesia, Jakarta, Rabu (6/6/2018).

Selama Ramadan, kata Hellen, terdapat peningkatan kepemilikan smartphone sebesar 7 persen. Selain itu, rencana atau keinginan untuk membeli smartphone juga mengalami peningkatan hingga 4 kali lipat dari bulan biasanya.

Tak hanya itu, kepemilikan mobil juga melonjak 21 persen dan rencana membeli mobil juga meningkat 3,5 kali lipat.

"Tujuan pembeliannya itu lebih ke arah gengsi karena kan mau mudik jadi mesti baru," imbuh Hellen.

Di sisi lain, Ramadan juga telah membuat perubahan perilaku belanja online pada diri masyarakat Indonesia. Hasil riset Nielsen menyatakan ada lima produk yang paling banyak dibeli secara online selama Ramadan.

"Terkait perilaku belanja online pada bulan Ramadan, enggak cuma baju yang dibeli, tetapi justru paling banyak produk makanan dan minuman, perlatan rumah tangga, serta produk yang berhubungan dengan travelling jelang Lebaran," jelas Hellen.

Adapun untuk produk makanan dan minuman, yang paling banyak dibeli adalah kue kering dan parsel untuk hantaran ketika Lebaran tiba.

Sementara dari segi konsumsi, mouthwash menjadi produk paling banyak dikonsumsi selama Ramadan.

"Kegunaan produk-produk seperti penyegar mulut, susu kental manis, teh celup, kopi instan dan mi instan di bulan Ramadhan menjadikan produk-produk yang termasuk dalam kategori-kategori tersebut muncul di setiap daftar belanja konsumen," pungkas Hellen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com