Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI: April 2018, Penjualan Eceran Meningkat

Kompas.com - 07/06/2018, 19:43 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia melaporkan penjualan eceran menunjukkan pertumbuhan yang lebih tinggi didukung oleh kelompok Bahan Bakar Kendaraan Bermotor dan kelompok makanan, minuman, dan tembakau.

Indeks Penjualan Riil (IPR) pada April 2018 meningkat 4,1 persen (yoy) dari periode Maret 2018 sebesar 2,5 persen (yoy). Penjualan tertinggi tercatat pada kelompok Bahan Bakar Kendaraan Bermotor yang tumbuh 11,5 persen (yoy). Angka ini meningkat dibandingkan 5,9 persen (yoy) pada bulan sebelumnya.

"Selain itu, peningkatan penjualan ritel juga ditopang oleh kelompok komoditas Makanan, Minuman dan Tembakau yang tercatat tumbuh 7,7 persen (yoy), meningkat dibandingkan 6,8 persen (yoy) pada Maret 2018," sebut BI dalam keterangan tertulisnya.

Adapun penjualan eceran diperkirakan juga terus meningkat pada Mei 2018. Pertumbuhan IPR pada Mei 2018 diprakirakan tumbuh 4,4 persen (yoy), lebih tinggi dari IPR 4,1 persen (yoy) pada bulan sebelumnya.

Baca juga: Begini Cara Pengusaha Ritel Bertahan di Era Digitalisasi

"Pertumbuhan penjualan terutama bersumber dari penjualan kelompok komoditas Perlengkapan Rumah Tangga Lainnya yang tumbuh sebesar 3,5 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan 2,4 persen (yoy)," lanjut keterangan tertulis tersebut.

Sementara itu, penjualan komoditas Peralatan Informasi dan Komunikasi meskipun masih mengalami kontraksi namun menunjukkan indikasi perbaikan, meningkat dari -12,7 persen (yoy) pada April 2018 menjadi -9,1 persen (yoy).

Secara regional, pertumbuhan peningkatan penjualan eceran pada bulan April 2018 paling tinggi di wilayah Surabaya dan Semarang, yang masing-masing tumbuh sebesar 47,6 persen (yoy) dan 17,5 persen (yoy). Sementara pada Maret 2018, pertumbuhan penjualan eceran kedua wilayah tersebut masing-masing 44,4 persen (yoy) dan 13,2 persen (yoy).

Selain itu, berdasarkan hasil survei tersebut juga ditunjukkan adanya penurunan tekanan harga di tingkat pedagang eceran dalam tiga bulan mendatang (hingga Juli 2018), sejalan dengan berakhirnya faktor musiman Ramadhan dan Idul Fitri. Indikasi tersebut tercermin dari penurunan Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) 3 bulan yang akan datang menjadi 153,7 dari 169,0 pada bulan sebelumnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com