Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bandara Terapung di Semarang Diharapkan Dongkrak Wisatawan di Jateng

Kompas.com - 08/06/2018, 12:00 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengharapkan kehadiran terminal baru Bandara Internasional Ahmad Yani di Semarang, Jawa Tengah, bisa mendongkrak jumlah wisatawan di sana.

Hal itu didasari pada kondisi terminal lama yang memprihatinkan dan sudah melebihi kapasitas penumpang per tahun serta kenyataan Jawa Tengah sebagai salah satu destinasi favorit pariwisata di Indonesia.

"Jawa Tengah ini juga andalan pariwisata. Orang yang mau ke Jawa Tengah, mau ke Borobudur, bisa punya alternatif. Bisa lewat Semarang atau Solo, Yogya dan sebagainya," kata Budi saat acara peresmian terminal baru Bandara Ahmad Yani pada Kamis (7/6/2018).

Terminal baru Bandara Ahmad Yani yang telah diresmikan Presiden Joko Widodo memiliki kapasitas tampung 6 juta penumpang per tahun dengan luasan area 58.652 meter persegi.

Besar bangunan terminal yang sekarang setara dengan 9 kali luas terminal lama yang hanya 6.708 meter persegi dengan daya tampung hanya 800.000 penumpang per tahun.

Padahal, jumlah penumpang per tahun Bandara Ahmad Yani pada 2017 sudah mencapai 4,4 juta orang. Keterbatasan itu, jika tidak diakomodasi dengan fasilitas baru yang lebih memadai, maka tidak bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi dari sektor pariwisata di Indonesia.

Budi juga memproyeksikan Bandara Ahmad Yani bisa jadi hub atau titik penghubung untuk konektivitas dari bandara-bandara lain. Adapun apron di terminal baru dibuat lebih luas, yaitu 75.522 meter persegi di mana bisa menampung 13 pesawat narrow body atau konfigurasi 10 pesawat narrow body dan 2 pesawat wide body kargo.

Presiden Jokowi pada acara peresmian memuji keindahan bangunan terminal baru Bandara Ahmad Yani. Namun, Jokowi menilai landasan pacu atau runway di sana masih kurang panjang untuk sebuah bandara internasional.

"Runway-nya masih kurang panjang, Pak Menteri, masih 2.500 (meter). Jadi, saya minta tahun depan sudah 3.000 (meter)," tutur Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com