Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sabtu Ini Puncak Arus Mudik, 114.000 Kendaraan Diprediksi Tinggalkan Jakarta

Kompas.com - 09/06/2018, 12:54 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Jasa Marga (Persero) memprediksi puncak arus mudik Lebaran 2018 jatuh pada hari Sabtu (9/6/2018).

Jasa Marga memperkirakan akan ada 114.000 kendaraan yang keluar dari Jakarta pada puncak arus mudik hari ini.

"Meski begitu, realisasi kemarin masih di bawah prediksi Jasa Marga, tapi ada kenaikan traffic 18 persen dari kondisi normal," ujar Direktur Utama PT Jasa Marga Desi Arryani saat ditemui di Pantai Karnaval Ancol, Jakarta Utara, Sabtu siang.

"Hari ini seharusnya traffic keluar lewat Tol Jakarta-Cikampek 114.000 kendaraan," kata Desi.

Desi masih menunggu data terbaru hingga besok pagi pukul 06.00 WIB untuk mengetahui angka pasti berapa jumlah kendaraan yang keluar dari Jakarta pada puncak arus mudik hari ini.

Baca juga: "Contraflow" Akan Diberlakukan Ketika Macet 2 Kilometer di Tol Saat Mudik

Selama musim angkutan Lebaran 2018, Jasa Marga akan terus memantau tol Jakarta-Cikampek karena 60 persen kendaraan dari Jakarta yang mudik ke Jawa melalui ruas tersebut.

Sementara 40 persen selebihnya diprediksi akan melintasi ruas Tol Sedyatmo, Tol Jakarta-Tangerang, dan Tol Jagorawi.

Adapun untuk mengantisipasi kepadatan pada puncak arus mudik hari ini, Jasa Marga telah memberikan diskon tarif tol 10 persen pada Selasa (12/6/2018) dan Rabu (13/6/2018) agar distribusi kendaraan saat mudik bisa merata.

"Kami kasih diskon Selasa-Rabu supaya puncaknya turun. Kemarin alhamdulillah puncaknya turun, di bawah estimasi kami. Hari ini juga turun, jadi lebih merata puncak traffic-nya," tutur Desi.

Kompas TV Di hari pertama arus mudik lebaran 2018 tol Cikampek sudah mulai dipadati kendaraan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com