Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Omset Pedagang Ketupat Tahun Ini Melesat

Kompas.com - 14/06/2018, 14:23 WIB
Mikhael Gewati,
Kurniasih Budi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jelang H-1 Hari Raya Lebaran sejumlah pedagang kulit ketupat di Pasar Slipi, Jakarta Barat mengaku omsetnya naik dibanding periode jelang Idul Fitri tahun kemarin.

Adrian (30) salah satu bos penjual kulit ketupat di sana mengaku dalam satu hari bisa meraup omset Rp 500.000 - 700.000 per pedagang.

"Kalau tahun kemarin rata-rata pedagang dalam satu hari paling hanya menghasilkan Rp 400.000, jadi lebih bagus pada tahun ini," ujar pria yang sehari-sehari berprofesi sebagai teknisi mesin ATM Kepada Kompas.com, Rabu (14/6/2018).

Adrian sendiri membawahi 6 pedagang di pasar tersebut. Jadi kalau ditotal bersama dirinya pengasilan mereka mencapai Rp 3,5 juta sampai Rp 4,9 juta per hari.

Ketupat adalah hidangan khas pada Hari Raya Lebaran di IndonesiaShutterstock Ketupat adalah hidangan khas pada Hari Raya Lebaran di Indonesia

Adapun keuntungan bersih setelah dikurangi biaya makan dan rokok, kata dia, bisa mencapai Rp 400.000 - Rp 600.000 per orang atau bila total 7 orang sebesar Rp 2,8 juta hingga Rp 4,2 juta.

Angka keuntungan itu belum dikurangi biaya janur atau daun kelapa muda yang harus dibelinya sebagai pembungkus ketupat.

Menurut bapak satu anak ini harga satu ikat janur bisa mencapai Rp 100.000 - 200.000 per ikat.

"Kalau dibandingkan Lebaran tahun kemarin harga jual janur sekarang naik Rp 10.000 per ikat dan itu pun barangnya susah didapat karena harus didatangkan dari Serang, Banten," tutur Adrian.

Ayat penjual Ketupat di Pasar Slipi, Jakarta Barat ini mengaku omset penjualan ketupatnya tahun ini lebih besar dari tahun lalu, Kamis (14/6/2018).KOMPAS.com/ MIKAEL GEWATI Ayat penjual Ketupat di Pasar Slipi, Jakarta Barat ini mengaku omset penjualan ketupatnya tahun ini lebih besar dari tahun lalu, Kamis (14/6/2018).

Maka dari itu, lanjut dia, dirinya bersama pedagang musiman kulit ketupat di Pasar Slipi menaikan harga jual menjadi Rp 10.000 per sepuluh kantong ketupat atau satu ikat. Naik dari tahun sebelumnya yang hanya Rp 5.000 untuk 10 ketupat

Pendapat senada diutarakan Ayat (58). Pedagang kulit ketupat di Pasar Slipi ini pun mengaku kalau penjualan jelang Lebaran 2018 ini lebih baik dari tahun lalu meski harga jual dinaikkan.

"Pada H-2 Lebaran kemarin atau Selasa (13/6/2018) omset penjualan saya mencapai Rp 600.000 dengan keuntungan bersih setelah dikurangi biaya konsumsi mencapai Rp 500.000," ungkap bapak tiga anak itu.

Sama dengan Adrian, Ayat juga membeli sendiri janur untuk bahan membuat kuli ketupat. Pria asli Betawi yang tinggal di Puri Kembangan ini membandrol kulit ketupat Rp 10.000 sampai Rp 12.000 per satu ikat yang berisi 10 kantong ketupat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com