Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Resmi Memberlakukan Tarif 25 Persen Produk China

Kompas.com - 16/06/2018, 09:44 WIB
Kurniasih Budi

Penulis

WASHINGTON, KOMPAS.com Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump resmi memberlakukan tarif baru yang berat atas produk impor dari China senilai 50 miliar dollar AS pada Jumat (15/6/2018).

Pada tahap pertama, tarif 25 persen dikenakan pada 818 produk China senilai 34 miliar dollar AS mulai 6 Juli mendatang, sebagaimana dilansir Kontan.id pada Jumat (15/6/2018).

"Di daftar ini tidak termasuk barang-barang yang biasa dibeli oleh konsumen AS seperti telepon selular dan televisi," kata US Trade Representative, seperti dikutip National Public Radio AS.

Pada tahap kedua, Trump memasukkan produk sepeda motor dan perlengkapan teknik senilai 16 miliar dollar AS.

(Baca: AS Segera Berlakukan Tarif 25 Persen untuk Produk China)

Namun demikian, Trump masih membuka sesi dengar pendapat untuk penerapan tarif tinggi di bagian kedua ini.

"Pertemanan yang hebat antara saya dan Presiden China Xi (Xi Jinping), serta hubungan negara dengan China adalah hal yang penting. Akan tetapi, perdagangan antar-bangsa sudah sejak lama tidak adil. Situsasi ini sudah tidak bisa diteruskan. Salah satunya, China selama ini sudah melakukan praktik tak adil soal mengambil teknologi dan hak properti intelektual AS," demikian penjelasan Trump soal penerapan tarif tinggi.

Dalam daftar senilai 50 miliar dollar AS tersebut, Negeri Paman Sam membidik produk teknologi China. Ada sekitar 1.300 produk yang diincar AS.

Target selanjutnya

Menurut Eurasia Group, pemerintah AS akan membidik produk-produk China yang diunggulkan dalam program global "Made in China 2025."

Trump tengah bersiap menerbitkan daftar tarif untuk dikenai pada produk China senilai total hingga 100 miliar dollar AS, jika China tak kunjung memperbaiki sikap dagangnya.

Target Trump mengikis mayoritas defisit perdagangan dengan China yang mencapai 375 miliar dollar AS.

China berencana mengambil langkah cepat jika AS memberlakukan tarif yang merugikan mereka.

(Baca: AS Berlakukan Tarif, China Ancam Batalkan Perjanjian Dagang)

Negeri Tirai Bambu juga akan membalas mengenakan tarif tinggi pada barang impor AS mulai dari sorgum, kedelai, daging, hingga pesawat dan mobil.

Sekadar informasi, China membeli produk kedelai Amerika setiap tahunnya mencapai senilai 14 miliar dollar AS.

Kebijakan pembalasan ini akan menyakitkan AS lantaran ekspor tersebut sekitar sepertiga dari ekspor pertanian AS.

"Jika AS mengambil langkah-langkah proteksionis sepihak yang merugikan kepentingan China, kami akan segera merespons dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi secara tegas hak kami yang adil dan sah," kata Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Geng Shuang hari ini, seperti dikutip Reuters. (Sanny Cicilia)

(Berita ini telah tayang di Kontan.id dengan judul: Trump jatuhkan tarif 25% atas produk impor China senilai US$ 50 miliar)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemehub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemehub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Earn Smart
Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Whats New
Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com