JAKARTA, KOMPAS.com - Pencabutan larangan terbang seluruh maskapai asal Indonesia ke Eropa diharapkan bisa mendorong kegiatan bisnis di sektor penerbangan. Peluang bisnis yang dimaksud bukan hanya dari pembukaan rute baru oleh maskapai, tetapi juga merambah ke kegiatan lain seperti perbaikan dan pembuatan komponen pesawat.
"Di Indonesia ada 60 maintenance center. Pesawat luar bisa repair di Indonesia, itu salah satu peluang bisnisnya," kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Agus Santoso, Jumat (15/6/2018).
Agus menjelaskan, pencabutan larangan terbang itu juga membuka kesempatan bagi kerja sama baru dalam rangka pembuatan komponen pesawat terbang. Peluang itu disebut Agus bisa melalui kerja sama dengan Airbus maupun Boeing yang ingin berinvestasi dengan membuka tempat pembuatan komponen pesawat di Indonesia.
Baca juga: Eropa Resmi Cabut Larangan Terbang Seluruh Maskapai Asal Indonesia
Senada dengan Agus, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengungkapkan, pencabutan larangan terbang untuk seluruh maskapai asal Indonesia merupakan bentuk kepercayaan masyarakat Eropa. Berangkat dari kepercayaan itu, selain mendorong industri penerbangan, juga dapat mendongkrak pariwisata yang diharapkan jadi andalan devisa Tanah Air.
"Jadi dampaknya akan banyak sekali terhadap kemajuan maskapai dan pariwisata kita. Pemerintah Indonesia menyambut baik penawaran kerja sama selanjutnya dengan pihak Eropa untuk terus menjaga kualitas maskapai Indonesia," kata Retno.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.