Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Nufransa Wira Sakti
Staf Ahli Menkeu

Sept 2016 - Jan 2020: Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan.

Saat ini menjabat sebagai Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Pengawasan Pajak

Perjalanan Panjang Opor Ayam dan Ketupat Lebaran

Kompas.com - 17/06/2018, 14:34 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

BAGI Anda yang menyukai opor ayam untuk menemani ketupat di hari raya, pasti dapat merasakan bahwa harga beras, daging, ayam, telur, cabai, dan beberapa bahan pangan lain tidak melonjak tajam seperti dua Ramadhan sebelumnya.

Berdasarkan catatan dari Badan Pusat Statistik, inflasi di bulan Mei 2018 hanya sebesar 0,21 persen. Angka ini lebih kecil dari bulan yang sama tahun lalu sebesar 0,39 persen.

Bahkan untuk cabai merah, bawang putih, beras, dan cabai rawit tercatat adanya penurunan harga atau deflasi.

Bagaimana pemerintah mengatasi masalah yang seperti sudah menjadi tradisi ketika biasanya harga bahan pangan akan melambung setiap menjelang Lebaran?

Harga suatu barang akan sangat dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran. Memasuki bulan Ramadhan dan menjelang Idul Fitri, biasanya permintaan bahan pangan akan meningkat.

Hal itu dapat dimaklumi karena Lebaran layaknya sebuah festival rakyat, di mana setiap keluarga berlomba-lomba memasak yang terbaik untuk menyambut berakhirnya bulan suci sekaligus menjamu para tamu.

Apabila permintaan ini tidak diikuti oleh penawaran atau pasokan yang mencukupi, maka akan terjadi kelangkaan barang sehingga harga akan naik. Inilah yang disebut inflasi.

Apa yang memengaruhi penawaran? Hal ini mencakup dua hal, yaitu pasokan atau ketersediaan barang tersebut dan yang kedua adalah faktor distribusinya. Dua hal inilah yang dijaga oleh pemerintah dan bekerja sama dengan Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas harga.

BPS.GO.ID Perkembangan Indeks Harga Konsumen
Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan mendata pasokan barang, termasuk distribusinya. Mengingat kondisi geografis Indonesia yang berbentuk kepulauan, alur distribusi yang harus dijaga adalah jalur transportasi melalui darat, laut, dan bahkan udara untuk beberapa daerah yang masih terpencil.

Melalui Kementerian Perhubungan, pemerintah juga memastikan kelancaran seluruh sarana dan fasilitas transportasi, seperti pelabuhan (laut dan udara), terminal bus, dan stasiun kereta api. Tempat-tempat tersebut menjadi salah satu titik jalur distribusi antardaerah.

Tak lupa, selama proses transportasi atau pengiriman bahan pangan tersebut, aparat kepolisian dan penegak hukum lain juga memastikan tidak ada gangguan dan pungutan yang dapat memengaruhi harga bahan pangan.

Hal ini juga tak lepas dari pentingnya pembangunan infrastruktur yang dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dalam menyambungkan konektivitas antardaerah untuk melakukan distribusi barang.

Dengan lancarnya jalur distribusi, keterhubungan antardaerah dapat membantu stabilitas harga melalui terciptanya kesetaraan harga barang antardaerah. Pembangunan jalan penghubung antardaerah perlahan-lahan mulai terasa manfaatnya.

Tidak hanya infrastruktur jalan, pembangunan infrastruktur jaringan telekomunikasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika juga dapat mempercepat jalur distribusi.

Dengan terhubung melalui jalur komunikasi, pemesanan barang dapat dilakukan secara langsung kepada produsen sehingga memotong rantai distribusi. Dengan laju internet, penjualan bahan pangan secara online bahkan sekaligus dapat memangkas harga melalui penghematan biaya administrasi, pegawai, dan pergudangan.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com