Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AirNav: Balon Udara yang Membahayakan Pesawat Mulai Berkurang

Kompas.com - 17/06/2018, 23:29 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Kurniasih Budi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau AirNav menilai keberadaan balon udara di rute sibuk penerbangan daerah Jawa Tengah sudah berkurang hari ini.

AirNav menerima laporan dari pilot yang sedang bertugas ada 71 balon udara yang terbang bebas sejak hari pertama Lebaran, Jumat (15/6/2018) lalu.

"Hari ini kami monitor ada 15 (laporan), berarti sudah mulai berkurang. Kalau kemarin itu dari pagi sampai malam ada 71 laporan," kata Direktur Utama AirNav Indonesia Novie Riyanto saat ditemui Kompas.com di gedung Kementerian Perhubungan, Minggu (17/6/2018).

Menurut Novie, berkurangnya balon udara tersebut dinilai sebagai hasil dari sosialisasi pemerintah beberapa waktu belakangan ini yang semakin gencar mengingatkan agar balon udara tidak terbang liar.

(Baca: Ini Aturan Teknis dari Pemerintah untuk Penerbangan Balon Udara)

Salah satu caranya adalah dengan menambatkan balon udara dengan tali atau pemberat, sehingga balon tidak terbawa angin hingga naik sampai ke ketinggian jelajah pesawat.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat konferensi pers mengenai larangan balon udara di kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta Pusat, Minggu (17/6/2018).KOMPAS.com / ANDRI DONNAL PUTERA Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat konferensi pers mengenai larangan balon udara di kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta Pusat, Minggu (17/6/2018).

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Polri dan TNI, memastikan tradisi menerbangkan balon udara tetap aman untuk penerbangan.

Kegiatan menerbangkan balon udara merupakan tradisi masyarakat di beberapa kota di Jawa Tengah dalam rangka menyambut 1 Syawal.

"Apa yang terjadi di lapangan itu begitu membahayakan, kalau ini dibiarkan dan biasanya satu minggu setelah Lebaran, itu bisa lebih masif lagi. Balon udara juga sudah diatur dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan, yang menerbangkan bisa dipidana 2 tahun penjara dan denda Rp 500 juta," tutur Budi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Earn Smart
Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Whats New
Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Whats New
Cara Cek Angsuran KPR BCA secara 'Online' melalui myBCA

Cara Cek Angsuran KPR BCA secara "Online" melalui myBCA

Work Smart
10 Bandara Terbaik di Dunia Tahun 2024, Didominasi Asia

10 Bandara Terbaik di Dunia Tahun 2024, Didominasi Asia

Whats New
Rupiah Melemah, Utang Luar Negeri RI Naik Jadi Rp 6.588,89 Triliun

Rupiah Melemah, Utang Luar Negeri RI Naik Jadi Rp 6.588,89 Triliun

Whats New
Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Pegadaian Catat Penjualan Tabungan Emas Naik 8,33 Persen di Maret 2024

Pegadaian Catat Penjualan Tabungan Emas Naik 8,33 Persen di Maret 2024

Whats New
BUMN Farmasi Ini Akui Tak Sanggup Bayar Gaji Karyawan sejak Maret 2024

BUMN Farmasi Ini Akui Tak Sanggup Bayar Gaji Karyawan sejak Maret 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com