Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Java Balloon Festival Digelar, Balon Udara Liar di Jateng Menurun

Kompas.com - 19/06/2018, 11:40 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Kurniasih Budi

Tim Redaksi

WONOSOBO, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara bersama AirNav Indonesia menggelar Java Balloon Festival 2018 di beberapa kota/kabupaten di Jawa Tengah mulai Selasa (19/6/2018).

Acara ini diadakan dalam rangka mengontrol balon udara liar yang selama ini diterbangkan masyarakat Jawa Tengah untuk menyambut 1 Syawal setiap tahunnya. Titik pertama penyelenggaraan festival tersebut ada di Kabupaten Wonosobo.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Agus Santoso menjelaskan, pihaknya turut mengadakan lomba dalam festival ini untuk meramaikan ragam kreativitas masyarakat lokal yang sudah sering membuat sampai menerbangkan balon udara tanpa awak.

"Melalui acara ini, kami menargetkan untuk meredam balon udara yang liar itu hingga 100 persen, karena itu membahayakan penerbangan. Festival ini salah satu cara kami memberi pemahaman agar yang menerbangkan balon bisa terkontrol seperti ini," kata Agus kepada Kompas.com, Selasa siang.

(Baca: Festival Balon Udara Ponorogo Pertama di Indonesia)

Perihal menerbangkan balon udara telah diatur di dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan dan lebih lanjut dalam aturan turunannya, Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 40 Tahun 2018.

Suasana penyelenggaraan Java Balloon Festival 2018 di Kabupaten Wonosobo, Provinsi Jawa Tengah, Selasa (19/6/2018). Festival diadakan Kementerian Perhubungan bersama AirNav Indonesia dalam rangka meredam maraknya balon udara liar yang membahayakan keselamatan penerbangan dalam beberapa hari terakhir.KOMPAS.com / ANDRI DONNAL PUTERA Suasana penyelenggaraan Java Balloon Festival 2018 di Kabupaten Wonosobo, Provinsi Jawa Tengah, Selasa (19/6/2018). Festival diadakan Kementerian Perhubungan bersama AirNav Indonesia dalam rangka meredam maraknya balon udara liar yang membahayakan keselamatan penerbangan dalam beberapa hari terakhir.
Peraturan Menteri Perhubungan itu memuat, balon udara harus ditambatkan dengan tali sepanjang 30 meter dari permukaan tanah, tidak boleh pakai bahan yang mudah terbakar, serta berdiameter maksimal 4 meter dan tinggi 7 meter.

Pada saat bersamaan, Direktur Utama AirNav Indonesia Novie Riyanto menyebut laporan balon udara liar dari pilot semakin menurun.

Jika sebelumnya pada hari pertama Lebaran, Jumat (15/6/2018), ada 71 temuan balon udara, semakin ke sini jumlahnya turun signifikan.

(Baca: Kemenhub: Pelepasan Balon Udara saat Lebaran Harus Ditambatkan dengan Tali)

"Kemarin hari Senin (18/6/2018) sudah tinggal 4 laporan dari pilot. Awalnya 71, turun jadi 15 laporan pada Minggu (17/6/2018)," ujar Novie.

Festival serupa akan dilaksanakan di Kota Pekalongan pada 21 sampai 22 Juni 2018.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Agus SantosoKOMPAS.com / ANDRI DONNAL PUTERA Direktur Jenderal Perhubungan Udara Agus Santoso

Dia berharap, melalui contoh pelaksanaan di dua tempat tersebut, ke depan masyarakat Jawa Tengah bisa menerbangkan balon udara sesuai dengan ketentuan yang berlaku, sehingga keselamatan penerbangan tidak terancam lagi.

"Apalagi di atas Jawa Tengah ini adalah rute ke-5 tersibuk di dunia, sekaligus perlintasan dari pesawat domestik maupun internasional," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Whats New
KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

Whats New
Wamenkeu Sebut Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Wamenkeu Sebut Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com