WONOSOBO, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara bersama AirNav Indonesia menggelar Java Balloon Festival 2018 di beberapa kota/kabupaten di Jawa Tengah mulai Selasa (19/6/2018).
Acara ini diadakan dalam rangka mengontrol balon udara liar yang selama ini diterbangkan masyarakat Jawa Tengah untuk menyambut 1 Syawal setiap tahunnya. Titik pertama penyelenggaraan festival tersebut ada di Kabupaten Wonosobo.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Agus Santoso menjelaskan, pihaknya turut mengadakan lomba dalam festival ini untuk meramaikan ragam kreativitas masyarakat lokal yang sudah sering membuat sampai menerbangkan balon udara tanpa awak.
"Melalui acara ini, kami menargetkan untuk meredam balon udara yang liar itu hingga 100 persen, karena itu membahayakan penerbangan. Festival ini salah satu cara kami memberi pemahaman agar yang menerbangkan balon bisa terkontrol seperti ini," kata Agus kepada Kompas.com, Selasa siang.
(Baca: Festival Balon Udara Ponorogo Pertama di Indonesia)
Perihal menerbangkan balon udara telah diatur di dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan dan lebih lanjut dalam aturan turunannya, Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 40 Tahun 2018.
Pada saat bersamaan, Direktur Utama AirNav Indonesia Novie Riyanto menyebut laporan balon udara liar dari pilot semakin menurun.
Jika sebelumnya pada hari pertama Lebaran, Jumat (15/6/2018), ada 71 temuan balon udara, semakin ke sini jumlahnya turun signifikan.
(Baca: Kemenhub: Pelepasan Balon Udara saat Lebaran Harus Ditambatkan dengan Tali)
"Kemarin hari Senin (18/6/2018) sudah tinggal 4 laporan dari pilot. Awalnya 71, turun jadi 15 laporan pada Minggu (17/6/2018)," ujar Novie.
Festival serupa akan dilaksanakan di Kota Pekalongan pada 21 sampai 22 Juni 2018.
Dia berharap, melalui contoh pelaksanaan di dua tempat tersebut, ke depan masyarakat Jawa Tengah bisa menerbangkan balon udara sesuai dengan ketentuan yang berlaku, sehingga keselamatan penerbangan tidak terancam lagi.
"Apalagi di atas Jawa Tengah ini adalah rute ke-5 tersibuk di dunia, sekaligus perlintasan dari pesawat domestik maupun internasional," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.