Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KA Bandara dari dan ke Stasiun Bekasi Tak Ganggu Jadwal Commuter Line

Kompas.com - 19/06/2018, 16:29 WIB
Ridwan Aji Pitoko,
Kurniasih Budi

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menjamin pengoperasian Kereta Bandara Soekarno-Hatta dari Stasiun Bekasi tidak akan mengganggu jadwal kereta Commuter Line.

Jaminan itu diberikan Budi Karya lantaran pengoperasian kereta bandara tersebut di luar jam sibuk kereta Commuter Line.

"Tidak akan (mengganggu), sekarang kan digunakan bukan di peak hour," kata Budi Karya di sela kunjungannya ke Bandara Soekarno-Hatta, Selasa (19/6/2018).

Budi Karya menambahkan, selepas uji coba akan dilakukan penyesuaian kembali operasional kereta bandara tersebut.

(Baca: Naik Kereta Bandara, dari Bekasi ke Soekarno Hatta Cuma 1,5 Jam)

"Nah nantinya kan DDT (Double Double Track) Manggarai 2019 sudah bisa berfungsi jadi akan diatur lagi agar kereta bandara dari dan ke Stasiun Bekasi bisa operasi dari pagi," tutur dia.

Kereta Bandara Soekarno-Hatta dari Stasiun Bekasi resmi diuji coba per hari ini hingga akhir Juni mendatang.

PT Railink selaku operator akan melakukan uji coba tersebut pada pukul 09.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB.

9Baca: Ini Jadwal KA Bandara Soetta dari Stasiun Bekasi)

Budi Karya menambahkan, pengoperasian kereta bandara dari dan ke Stasiun Bekasi tak terlepas dari besarnya animo masyarakat terkait transportasi alternatif menuju bandara.

"Ya untuk yang di Bekasi ini memang animonya cukup bagus makanya dibuka rute baru kereta bandara di sana," imbuh dia.

Hal senada pun disampaikan oleh Direktur Utama PT Railink Heru Kuswanto. Dia memastikan bahwa selama uji coba kereta bandara dari dan ke Stasiun Bekasi tak akan mengganggu jadwal kereta Commuter Line.

"Uji coba operasi KA Bandara Soekarno-Hatta ke dan dari Bekasi ini berlaku untuk masyarakat umum dan berbayar. Mulainya pada hari Selasa,19 Juni 2018 dengan jadwal operasi di Bekasi dan di luar jam sibuk KRL Commuter Line Bekasi," jelas Heru.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Spend Smart
Harga Saham BBRI 'Nyungsep' 5 Persen, Investor 'Buy' atau 'Hold'?

Harga Saham BBRI "Nyungsep" 5 Persen, Investor "Buy" atau "Hold"?

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Work Smart
Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Whats New
Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com