Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Produk China Kuasai Pasar Indonesia

Kompas.com - 25/06/2018, 17:30 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Kurniasih Budi

Tim Redaksi


JAKARTA,  KOMPAS.com - Produk China menguasai 27,87 persen dari total impor non-migas pada Januari hingga Mei 2018 dengan nilai 18.363,3 juta dollar AS.

Nilai tersebut meningkat 18,62 persen dibandingkan periode Januari hingga Mei 2017. Pada Mei 2018, nilai impor dari China mencapai 4.448,2 juta dollar AS.

Adapun komoditas non-migas yang banyak diimpor dari China antara lain anggur, tekstil, dan barang-barang elektronik seperti ponsel dan laptop.

"Untuk bahan baku ada kenaikan raw sugar, emas, batu bara buat masak, dan beberapa jenis besi dari China," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto, Senin (25/6/2018).

(Baca: Neraca Perdagangan Mei 2018 Defisit 1,54 Miliar Dollar AS)

 

Di samping itu, China merupakan negara tujuan yang paling banyak menerima produk Indonesia.

Dalam kurun Januari hingga Mei 2018, nilai ekspor untuk China sebesar 10.245,5 juta dollar AS. Angka tersebut meningkat 31,35 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. 

Presiden Joko Widodo melepas ekspor produk manufaktur ke Amerika Serikat (AS), dari pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (15/5/2018).KOMPAS.com/Ihsanuddin Presiden Joko Widodo melepas ekspor produk manufaktur ke Amerika Serikat (AS), dari pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (15/5/2018).

Suhariyanto mengatakan, pangsa ekspor non-migas ke China dari bulan ke bulan tidak banyak berubah.

"Mei 2018 ekspor ke Tiongkok 2.093,3 juta dollar AS. Ada peningkatan 278,9 juta dollar AS atau 15,37 persen dibandingkan April 2018," ujar dia.

Komoditas yang banyak diekspor ke China antara lain besi baja, lemak, serta minyak hewan dan minyak nabati.

Negara potensial

 

Selain China, negara lain yang menjadi tujuan ekspor terbesar yaitu Jepang, Amerika Serikat, dan India.

Ia mengatakan, terjadi peningkatan ekspor ke Indonesia 8,97 persen atau sebesar 91 juta dollar AS pada Mei 2018 jika dibandingkan dengan April 2018.

Komoditas yang biasa diekspor ke India yakni lemak dan minyak hewani/nabati.

(Baca: Perang Dagang Memanas, Eksportir Karet Ketar-ketir)

Sementara di Amerika Serikat dan Jepang, masing-masing pertumbuhan ekspornya 10,03 persen dan 0,52 persen pada Mei 2018.

 

Barang yang laris diekspor yakni barang rajutan dan perhiasan serta permata di kedua negara tersebut.

"36 persen ekspor Indonesia masih terpaku ke negara negara AS, Jepang, dan China," kata Suhariyanto.

Ke depannya, kata dia, pemerintah harus merambah negara-negara lain. Termasuk negara Amerika Latin yang pasarnya cukup menjanjikan.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Whats New
Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Whats New
Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Whats New
Kapan Seleksi CPNS 2024 Dibuka?

Kapan Seleksi CPNS 2024 Dibuka?

Whats New
Info Pangan 29 Maret 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Turun

Info Pangan 29 Maret 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Turun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com