Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ancaman Perang Dagang Meningkat, Wall Street Anjlok

Kompas.com - 26/06/2018, 05:22 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga saham-saham di pasar saham Amerika Serikat (AS), Wall Street, pada Senin (25/6/2018), berada di zona merah seiring meningkatnya eskalasi perang dagang antara AS dan China.

Dow Jones Industrial Avarage anjlok 328,09 poin atau 1,33 persen menjadi 24.252,80. Sementara S&P 500 turun 37,81 poin atau 1,37 persen menjadi 2.717,07. Adapun indeks Nasdaq Composite merosot 160,81 poin atau 2,09 pesen menjadi 7.532,01.

Tekanan yang terjadi terhadap pasar merupakan dampak dari kabar yang memberitakan mengenai Presiden AS Donald Trump yang merencanakan untuk menahan ekspor tekologi ke China serta melarang banyak perusahaan China untuk berinvestasi di perusahaan teknologi AS.

Indeks Composite Nasdaq, yang merupakan indeks harga saham-saham teknologi pun mencatatkan hari terburuknya dalam tiga bulan terakhir.

Baca juga: Bursa Asia Merosot karena Perang Dagang AS-China

Sementara itu, Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengatakan melalui Twitter, berita mengenai larangan investasi untuk perusahan-perusahaan China sebagai kebohongan. Menurut dia, larangan tersebuti tidak hanya berlaku untuk China, akan tetapi seluruh negara yang berusaha untuk mencuri teknologi Amerika.

"Atas Nama @realDonaldTrump, berita mengenai larangan investasi di Bloomberg dan WSJ adalah kesalahan, berita bohong. Pemberi berita sepertinya tidak benar-benar ada atau tidak tahu apa yang dia bicarakan. Pernyataan yang akan diberikan tidak ditujukan untuk China saja, tetapi untuk seluruh negara yang berusaha mencuri teknologi kami (Amerika Serikat)," ujar Mnuchin melalui akun Twitternya, Senin (25/6/2018).

Dikutip melalui Foxbusiness, Dow Jones sedikit mengalami peningkatan setelah menyentuh posisi terendahnya pada perdagangan Senin ini. Namun, pada sore hari indeks Dow Jones anjlok hampir 500 poin pada sesi perdagangan sore hari.

Wall Street semakin mengkhawatirkan terjadinya perang dagang antara AS dan China semakin memuncak. Belakangan, pemerintahan Trump mengancam China dengan akan memberlakukan tarif dagang baru untuk produk China senilai 200 miliar dollar AS, dan jika China membalas tarif tersebut, AS mengancam akan kembali meningkatkan tarif hingga 2 kali lipat.

Ketegangan perdagangan antara kedua negara ini menekan pasar saham AS, terutama di sektor industri seperti Boeing yang akan terdampak dari penerapan tarif impor antar negara ini.

Chief Chairman Officer Advisore Alliance Chris Zaccarelli mengatakan pasar masih dalam tahap penyesuaian terhadap kemungkinan adanya perang dagang. Menurut dia, perang dagang yang sebenarnya akan membuat harga saham anjlok hingga 20 persen.

"Namun, yang saat ini kita rasakan adalah dampak dari tekanan yang diberikan pemerintah Trump untuk China sehingga akhirnya China akan menyetujui kesepakatan-kesepakatan teretnty," ujar Zaccarelli.

Dirinya menambahkan, ancaman tarif oleh Trump juga merupakan bagian dari proses negosiasi AS kepada China.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Whats New
Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Whats New
Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Whats New
Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Work Smart
Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Earn Smart
Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Whats New
Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Earn Smart
Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Earn Smart
Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Whats New
Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Work Smart
Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Whats New
IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

Whats New
Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Whats New
Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Work Smart
Konflik Iran-Israel, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Konflik Iran-Israel, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com